Sukses

Asal Usul Hitung Mundur saat Malam Pergantian Tahun Baru

Ternyata, ada seseorang yang melakukan hitung mundur pertama kali saat malam tahun baru, hingga sekarang menjadi tradisi.

Liputan6.com, Jakarta - Jika ada satu tradisi yang melambangkan Malam Tahun Baru, itu adalah hitungan mundur secara bersama-sama menuju tengah malam dan dimulainya tahun baru.

Hitung mundur terjadi di televisi, di bar, dan di tempat pribadi, dengan orang-orang yang bersuka ria menghitung mundur dari angka 10 hingga memasuki tanggal baru di tahun baru.

Tetapi mengapa hitung mundur dilakukan saat kita menuju tahun baru?

Menurut kontributor dan sejarawan pencatat waktu Alexis McCrossen, jawaban yang paling mungkin adalah karena seorang penyiar radio bernama Benjamin Franklin Grauer, yang lebih dikenal sebagai Ben Grauer.

Dikutip dari Mentalfloss, Selasa (30/12/2024) pada tahun 1957, Grauer ditempatkan di posnya yang menghadap ke Times Square di New York City.

Dalam upaya yang jelas untuk melukiskan gambaran visual bagi para pendengarnya di NBC, ia menawarkan permainan demi permainan.

"'58 sedang dalam perjalanan, 5-4-3-2-1," katanya.

"Bola mulai meluncur turun dari tiang, dan itu adalah sinyal bahwa '58 sudah ada di sini."

Namun Grauer sendiri dalam hitungannya. Tak seorang pun dari orang-orang yang berkumpul di Times Square bergabung dengannya, terutama karena tak seorang pun dapat mendengarnya di radio, tetapi juga karena hitung mundur bersama belum menjadi tren.

Grauer akhirnya membawa siarannya ke televisi, di mana ia mengamati jatuhnya bola dengan hitungan. Penyiar lain mengikuti, termasuk Dick Clark’s New Year’s Rockin’ Eve yang sangat penting dan sarat dengan apostrof.

Pada saat itu, hitung mundur sudah tidak asing lagi bagi pemirsa televisi. Tahun 1960-an telah menyaksikan peluncuran beberapa pesawat ulang-alik dan gerakan khusus detik yang menyertainya.

Hitung mundur, tentu saja, telah bertahan selama beberapa generasi. Apakah di momen tahun baru Anda juga melakukan hal serupa?