Liputan6.com, Beijing - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus pneumonia dengan penyebab yang belum diketahui yang terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Laporan awal diterima oleh Kantor WHO Tiongkok pada 31 Desember 2019.
Dilansir dari laman resmi WHO, Selasa (31/12/2024), hingga 3 Januari 2020, otoritas nasional Tiongkok melaporkan total 44 pasien, di mana 11 di antaranya dalam kondisi kritis, sementara 33 lainnya stabil.
Baca Juga
Pasar Huanan Seafood di Wuhan, yang diduga menjadi sumber potensial kasus ini, telah ditutup pada 1 Januari 2020 untuk dilakukan pembersihan lingkungan dan disinfeksi. WHO segera meminta informasi lebih lanjut dari otoritas nasional guna mengevaluasi risiko lebih dalam.
Advertisement
Saat ini, semua pasien telah diisolasi dan menjalani perawatan di fasilitas medis di Wuhan.
Gejala klinis yang paling sering dilaporkan adalah demam, dengan beberapa pasien mengalami kesulitan bernapas. Hasil rontgen menunjukkan adanya lesi invasif pada kedua paru-paru.
Menurut otoritas setempat, beberapa pasien yang terinfeksi diketahui sebagai pedagang atau penjual di Pasar Huanan Seafood. Namun, berdasarkan informasi awal dari tim investigasi Tiongkok, belum ditemukan bukti kuat adanya penularan antarmanusia yang signifikan, dan tidak ada laporan infeksi pada tenaga medis.
WHO Bentuk Tim Penyelidikan Pandemi
Segera setelah penyakit tersebut dilaporkan, pada 1 Januari, WHO segera membuat sebuah tim untuk menghadapi kemungkinan pandemi.
Lalu, pada 4 Januari, WHO melaporkan klaster kasus pneumonia tanpa kematian di Wuhan.
Kemudian pada 5 Januari, WHO mempublikasikan teknikal publikasi untuk komunitas saintifik dan kesehatan serta masyarakat secara global.
Â
Advertisement