Liputan6.com, Jakarta - Para astronom percaya bahwa setiap bintang di luar angkasa setidaknya memiliki satu planet yang mengorbit di sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti National Aeronautics and Space Administration (NASA) berambisi untuk menemukan planet-planet layak huni seperti bumi di alam semesta.
NASA membuat teleskop khusus pemburu planet alien yang diberi tambahan Starshade. Pada dasarnya, Starshade merupakan bidang datar raksasa mirip bunga matahari mekar yang terbang terpisah dengan jarak sekitar 40 ribu kilometer di depan teleskop.
Tameng bunga ini berguna untuk menghalangi cahaya bintang sehingga memungkinkan teleskop dapat segera menangkap keberadaan planet alien sekecil bumi dengan jelas. Melansir laman Live Science pada (31/12/2024) berikut fakta menarik Starshade bunga NASA untuk memburu planet alien.
Advertisement
Baca Juga
Starshade bertugas untuk memblokir cahaya bintang. Para astronom NASA percaya dengan minimnya cahaya bintang, teleskop dapat mempelajari lebih tentang atmosfer suatu planet dan menemukan tanda-tanda kehidupan di angkasa luar.
Starshade dirancang tidak berbentuk lingkaran sempurna tetapi memiliki bentuk khusus yang unik. Tepi Starshade berbentuk menyerupai kelopak bunga, tujuannya agar memperoleh difraksi cahaya yang dapat diatur sehingga diperoleh hasil gambar teleskop yang lebih jernih.
Pasalnya, jika Starshade berbentuk lingkaran sempurna maka akan muncul fenomena difraksi cahaya yang juga mempengaruhi hasil gambar yang ditangkap teleskop. Starshade memiliki ukuran diameter 34 meter dan perlu ditempatkan sejauh 50.000 kilometer dari teleskop luar angkasa yang dihalanginya untuk memperoleh peran optimalnya.
Tentu akan menjadi tantangan tersendiri jika mengirimkan arsitektur seluas lapangan bisbol ke luar angkasa menggunakan roket. Oleh karena itu, peneliti di NASA mencoba mengembangkan Starshade dengan memanfaatkan prinsip dari origami.
Teknik yang dikembangkan oleh budaya Jepang ini telah menjadi metode yang dikembangkan NASA selama beberapa tahun terakhir untuk mengirimkan objek berukuran besar ke luar angkasa. Sebelumnya, NASA telah mengembangkan panel surya yang dapat dilipat menjadi bentuk yang lebih ringkas untuk dikirim ke luar angkasa dengan menggunakan roket.
Ide yang sama menginspirasi para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet milik NASA untuk mengimplementasikannya juga dalam proyek Starshade. Ilmuwan dan insinyur di NASA terus melakukan percobaan dari skala kecil hingga skala aslinya secara perlahan.
Hingga saat ini, NASA telah berhasil melakukan beberapa percobaan membentangkan origami Starshade skala kecil hingga terbentuk secara sempurna dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil. Starshade diproyeksikan dapat membantu teleskop luar angkasa dalam menangkap gambar-gambar dari eksoplanet di alam semesta.
Dengan menggunakan Starshade, astronom tidak lagi memerlukan teleskop luar angkasa yang sangat canggih untuk menangkap gambar objek luar angkasa dengan jernih. Starshade mampu membuka pintu bagi astronom di dunia untuk menjangkau planet yang berada jauh di luar tata surya.
Melalui gambar tersebut, astronom dapat mengamati dan mempelajari planet-planet yang masuk ke dalam kategori layak huni.
Â
(Tifani)