Liputan6.com, Washington D.C - Pada 3 Januari 2004, kendaraan penjelajah Mars (Mars Exploration Rover/MER) bernama Spirit mendarat di Planet Merah. Dalam salah satu misi terpanjang dan tersukses dalam sejarah NASA, Spirit mengamati geografi Mars selama tujuh tahun selanjutnya, sementara rover lain yang datang setelah Spirit, Opportunity, tetap aktif hingga Juni 2018.
Dilansir dari History.com pada Jumat (3/1/2025), misi utama kedua kendaraan penjelajah ini diperkirakan hanya akan berlangsung selama 90 sol, istilah yang digunakan untuk hari-hari di Mars. Pada bulan Maret, para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka telah membuat penemuan penting: survei bebatuan Mars menunjukkan bahwa air pernah mengalir di sana.
Baca Juga
Selain itu, analisis lokasi pendaratan Opportunity mengindikasikan bahwa tempat tersebut dulunya adalah dasar laut yang asin. Pada tahun yang sama, Opportunity juga menemukan meteorit pertama yang ditemukan di Mars.
Advertisement
Kedua rover tersebut terus menjelajahi Mars selama beberapa tahun, tetapi Spirit menjadi "platform penelitian yang tidak bergerak" setelah terjebak di pasir. Spirit akhirnya putus kontak dengan NASA, yang menyatakan misinya berakhir pada tahun 2011. Namun, Opportunity terus melanjutkan penjelajahannya.Â
Pada tahun 2014, Opportunity memecahkan rekor jarak terjauh yang ditempuh oleh kendaraan beroda di luar Bumi, dan tahun berikutnya NASA merayakan keberhasilan Opportunity menyelesaikan "maraton" dengan menempuh jarak lebih dari 26,2 mil (sekitar 42,1 kilometer).
Pada bulan Februari 2019, NASA mengumumkan akhir dari misi MER setelah Opportunity tidak lagi merespons komunikasi mereka. Kendaraan penjelajah ini telah memecahkan beberapa rekor lainnya, termasuk ketinggian tertinggi yang dicapai di Mars, dan mengirimkan 224.642 gambar.Â
Setelah jauh melampaui tujuan awalnya dan berkontribusi besar pada pemahaman manusia tentang Mars dan potensinya untuk mendukung kehidupan, misi MER memiliki dampak besar pada pengetahuan manusia tentang tata surya kita.