Liputan6.com, Madrid - Hari ini, 2 Januari, menjadi peringatan penting dalam sejarah Eropa.
Pada tahun 1492, penaklukan Granada oleh Spanyol mengakhiri Reconquista, sebuah perjuangan selama berabad-abad oleh kerajaan-kerajaan Kristen untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai oleh kaum Moor (Muslim yang tinggal di Al-Andalus, wilayah yang sekarang menjadi Spanyol dan Portugal).
Baca Juga
Dilansir laman Tovima dan sejumlah sumber, awal panjang perjuangan Reconquista dimulai pada tahun 718 Masehi dengan Pertempuran Covadonga, ketika kerajaan Kristen di utara Iberia mulai melawan kekuasaan Moor yang mendominasi sebagian besar Semenanjung Iberia sejak abad ke-8. Namun, selama tiga abad pertama, hanya terjadi pertempuran sporadis tanpa upaya besar-besaran untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Advertisement
Kemajuan signifikan dalam Reconquista terjadi pada 1469 dengan pernikahan Ferdinand II dari Aragon dan Isabella I dari Kastilia, yang dikenal sebagai Penguasa Katolik. Pernikahan ini menyatukan dua kerajaan besar di Spanyol, memperkuat kekuasaan politik, dan menyatukan upaya untuk merebut kembali wilayah yang masih dikuasai oleh kaum Muslim.
Pada 1482, perang besar antara Kastilia dan Kesultanan Granada dimulai.
Granada, yang saat itu dikuasai oleh Dinasti Nasrid, menjadi benteng terakhir kaum Muslim di Iberia. Perang ini berlangsung selama satu dekade dengan serangan yang intensif dan pengepungan panjang.
Penyerahan Granada
Pada 2 Januari 1492, Muhammad XII (juga dikenal sebagai Boabdil), penguasa terakhir Granada, menyerahkan wilayahnya kepada pasukan Kastilia. Penyerahan ini menjadi penanda berakhirnya Reconquista dan kemenangan besar bagi Ferdinand dan Isabella.
Keberhasilan ini juga memperkuat pengaruh Kristen di seluruh Semenanjung Iberia, sekaligus mengakhiri keberadaan signifikan Muslim di wilayah tersebut.
Penaklukan Granada tidak hanya mengakhiri Reconquista, tetapi juga menjadi simbol penyatuan Spanyol di bawah satu mahkota Kristen. Selain itu, pada tahun yang sama, Ferdinand dan Isabella mendukung ekspedisi Christopher Columbus, yang membuka jalan bagi penjelajahan dan kolonisasi Eropa di Dunia Baru.
Namun, penaklukan ini juga membawa dampak signifikan terhadap masyarakat Muslim dan Yahudi di Spanyol, yang menghadapi pengusiran atau pemaksaan untuk pindah agama di bawah kebijakan Penguasa Katolik.
Advertisement