Liputan6.com, Washington, DC - Satu orang meninggal dan tujuh lainnya terluka pada Rabu (1/1/2025) ketika sebuah Tesla Cybertruck yang diduga membawa kembang api terbakar dan meledak di luar hotel milik Donald Trump di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).
Pihak Kepolisian Metropolitan Las Vegas dan Departemen Pemadam Kebakaran Clark County dalam konferensi pers mengatakan bahwa satu orang meninggal di dalam pickup bergaya futuristik itu. Tujuh orang yang berada di sekitar lokasi mengalami luka ringan, dan beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga
"Kebakaran di area valet Trump International Hotel Las Vegas dilaporkan terjadi pada pukul 8.40 waktu setempat," kata juru bicara county, seperti dikutip dari AP, Kamis (2/1).
Advertisement
Menurut seorang pejabat penegak hukum, Tesla Cybertruck tersebut disewa melalui aplikasi Turo. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena tidak diizinkan untuk memberikan pernyataan secara publik.
Juru bicara Turo belum segera memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar via email.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan pada Rabu sore via platform media sosial X, "Kami mengonfirmasi bahwa ledakan disebabkan oleh kembang api berukuran sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bagian belakang Cybertruck yang disewa dan ini tidak ada hubungannya dengan kendaraan itu sendiri. Semua telemetri kendaraan menunjukkan kondisi baik saat ledakan terjadi."
"Mereka semua, tim senior Tesla, sedang menyelidiki masalah ini," lanjut Musk setelah menghadiri pesta Malam Tahun Baru di resor Mar-a-Lago milik Trump. "Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya."Seseorang yang mengetahui isu ini mengungkapkan pihak berwenang belum mengesampingkan kemungkinan terorisme sebagai motif.
Pernyataan FBI
Kepala kantor FBI Las Vegas Jeremy Schwartz menyatakan kepada wartawan, "Saya tahu Anda punya banyak pertanyaan. Kami belum memiliki banyak jawaban."
Presiden Joe Biden telah menerima laporan tentang ledakan, yang terjadi beberapa jam setelah seorang pengemudi menabrakkan truk ke kerumunan di kawasan French Quarter yang terkenal di New Orleans pada Hari Tahun Baru, menewaskan sedikitnya 15 orang sebelum ditembak mati oleh polisi. Kecelakaan tersebut sedang diselidiki sebagai serangan teroris dan polisi percaya pengemudi tidak bertindak sendirian.
Di Las Vegas, saksi mata Ana Bruce, yang berkunjung dari Brasil, mengatakan bahwa dia mendengar tiga ledakan.
"Ledakan pertama saat kami melihat api. Yang kedua, saya rasa, adalah baterai atau semacamnya dan yang ketiga adalah ledakan besar yang mengasapi seluruh area, dan saat itu semua orang diberitahu untuk mengungsi dan menjauh," tutur Bruce.
Hotel setinggi 64 lantai tersebut terletak tidak jauh dari Las Vegas Strip dan di seberang jalan dari pusat perbelanjaan Fashion Show Las Vegas.
Eric Trump, putra dari Trump dan wakil presiden eksekutif Trump Organization, turut mengunggah tentang insiden ini via X. Dia memuji respons cepat dan profesionalisme tim pemadam kebakaran serta penegak hukum lokal.
Advertisement