Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai fenomena astronomi yang akan menghiasi langit bumi sepanjang Januari 2025. Fenomena astronomi yang dapat disaksikan pada bulan pertama 2025 ini antara lain, hujan meteor Quadrantid, planet sejajar, dan masih banyak lagi.
Menariknya lagi, fenomena astronomi yang akan terjadi pada Januar 2025 dapat dinikmati dengan mata telanjang. Melansir laman In The Sky pada Kamis (02/01/2025), berikut fenomena astronomi Januari 2025.
1. Hujan Meteor Quadrantid
Advertisement
Hujan meteor Quadrantid akan menghiasi langit pada awal 2025 ini. Puncak hujan meteor Quadrantid diprediksi akan mencapai puncaknya pada 3 hingga 4 Januari mendatang.
Baca Juga
Saat mencapai puncaknya, meteor ini menyajikan 40 meteor per jam di langit malam. Namun, hujan meteor ini memiliki durasi yang lebih singkat dibanding hujan meteor lainnya, yakni hanya berlangsung selama 6 jam.
Hujan meteor Quadrantid diberi nama sesuai dengan rasi bintang tempat hujan meteor tersebut muncul, yakni rasi bintang Quadrans Muralis. Rasi bintang ini berada di antara rasi Bootes dan Draco.
Dikarenakan posisinya di langit, hujan meteor Quadrantid hanya bisa dilihat di Belahan Bumi Utara. Hujan meteor ini berasal dari butiran debu yang sisa-sisa komet 2003 EH1 yang telah punah.
Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari tanggal 1 hingga 5 Januari.
2. Elongasi Venus
Planet Venus juga akan menghiasi langit bumi pada 10 Januari 2025. Planet ini akan mencapai elongasi Timur maksimum yaitu 47,2 derajat.
Dalam istilah astronomi, elongasi berarti jarak sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu. Elongasi terbesar atau maksimum yang mungkin terjadi pada dua planet interior atau planet-planet dalam (istilah yang merujuk pada planet-planet yang lebih dekat daripada bumi ke matahari) adalah sekitar 48 derajat untuk Venus dan sekitar 28 derajat untuk Merkurius.
Saat itu akan menjadi waktu terbaik untuk melihat Venus karena akan berada di titik tertingginya di atas cakrawala langit malam. Cara melihat Planet Venus cukup mudah. Kamu tinggal mencari planet terang di langit Barat setelah matahari tenggelam.
Â
Wolf Moon
3. Wolf Moon
Bulan purnama pertama 2025 yang dikenal sebagai Wolf Moon atau bulan serigala akan menghiasi langit malam pada 13 Januari 2025. Istilah ini diadopsi dari terminologi suku asli Amerika, Indian.
Almanak Maine Farmers mulai memakai nama-nama 'Indian' untuk bulan purnama pada 1930-an. Menurut almanak ini, pada purnama Januari terdengar lolongan kawanan serigala di luar desa di tengah dinginnya salju musim dingin.
Meski sebenarnya, menurut Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, serigala melolong ke arah bulan purnama adalah mitos. Nama lain bulan purnama ini adalah bulan es (Ice Moon) dan bulan tua (Old Moon).
Di Sri Lanka, Duruthu Poya, dirayakan pada bulan purnama pertama di Januari, menandai kunjungan pertama Sang Buddha ke Sri Lanka.
4. Parade Planet Sejajar
Pada awal 2025, langit Indonesia juga akan dihiasi oleh fenomena astronomi langka yang dikenal sebagai parade planet. Fenomena ini terjadi ketika beberapa planet tata surya tampak berbaris di langit malam, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan dapat disaksikan tanpa bantuan alat optik.
Parade planet bukan hanya menjadi momen istimewa bagi para astronom amatir dan profesional, tetapi juga kesempatan langka untuk menyaksikan keindahan tata surya secara langsung. Setidaknya ada tiga parade planet yang akan terjadi di awal tahun 2025, salah satunya pada 21 Januari.
Planet-planet terdekat dari bumi, yakni Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam. Parade ini memberikan kesempatan langka untuk melihat enam planet secara berurutan dalam jarak pandang yang relatif mudah.
Parade planet dapat disaksikan oleh sebagian besar penduduk bumi sebelum 21 Januari 2025 hingga sekitar empat minggu setelahnya. Bagi pengamat dari belahan bumi utara, waktu terbaik untuk melihat planet-planet tersebut adalah tepat setelah matahari terbenam, sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Pada saat itu, Mars, Venus, Jupiter, dan Saturnus dapat terlihat dengan mata telanjang karena kecerahan cahayanya yang cukup tinggi. Untuk Neptunus dan Uranus, pengamat memerlukan perangkat penglihatan berdaya tinggi seperti teleskop atau binokular dengan pembesaran kuat.
Kedua planet ini memiliki magnitudo yang jauh lebih redup, sehingga sulit untuk dilihat tanpa bantuan alat optik. Setelah pukul 20.30, Venus, Saturnus, dan Neptunus masih bisa dilihat di cakrawala selama beberapa jam, meskipun ketiganya akan tenggelam di bawah cakrawala antara pukul 23.30 hingga tengah malam, tergantung pada lokasi pengamat.
Mars, Jupiter, dan Uranus akan tetap terlihat lebih lama hingga dini hari, dengan Mars terbenam tepat sebelum matahari terbit. Fenomena parade planet ini menarik perhatian banyak pihak karena durasinya yang cukup panjang.
(Tifani)
Advertisement