Liputan6.com, Qatar: Televisi Qatar Al-Jazeera dan Al Arabiya menyiarkan rekaman suara yang dipercaya milik mantan Presiden Irak Saddam Hussein. Rekaman itu mengudara, Kamis (17/7), bertepatan dengan peringatan Revolusi Partai Baath pada 1968. Dalam rekaman tersebut, Saddam mengkritik Dewan Pemerintah Irak yang baru terbentuk. Dia juga menyerukan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Amerika Serikat. Selain itu, Saddam pun menuduh Presiden AS George Walker Bush dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah menipu rakyatnya untuk membenarkan agresi militer ke Irak.
Bukan kali ini saja suara yang diyakini milik Saddam mengudara di stasiun TV Arab [baca: Saddam Hussein Muncul di Televisi Al-Jazeera]. Sebelumnya, Saddam mengaku walafiat dan masih berjuang bersama pasukan Fedayen. "Saya menyampaikan sebuah berita bagus: pasukan jihad akan kembali dibentuk," kata bekas diktator Irak itu.
Hari Revolusi Partai Baath ini juga diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan para pendukung Baath di Kota Fallujah, Irak. Lokasi demonstrasi itu tak jauh dari pos pemeriksaan pasukan AS. Tetapi, mereka tak berusaha menghalangi atau menghentikan aksi tersebut. Falluja memang disebut AS sebagai daerah segi tiga kaum suni, kawasan yang memiliki dukungan terhadap Saddam amat kuat.(AWD/Kinanti Pinta)
Bukan kali ini saja suara yang diyakini milik Saddam mengudara di stasiun TV Arab [baca: Saddam Hussein Muncul di Televisi Al-Jazeera]. Sebelumnya, Saddam mengaku walafiat dan masih berjuang bersama pasukan Fedayen. "Saya menyampaikan sebuah berita bagus: pasukan jihad akan kembali dibentuk," kata bekas diktator Irak itu.
Hari Revolusi Partai Baath ini juga diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan para pendukung Baath di Kota Fallujah, Irak. Lokasi demonstrasi itu tak jauh dari pos pemeriksaan pasukan AS. Tetapi, mereka tak berusaha menghalangi atau menghentikan aksi tersebut. Falluja memang disebut AS sebagai daerah segi tiga kaum suni, kawasan yang memiliki dukungan terhadap Saddam amat kuat.(AWD/Kinanti Pinta)