Sukses

Aktivitas Spionase China Menyusup ke Lingkaran Politik di Berbagai Negara Demokrasi

Kasus terbaru Yang Tengbo, seorang pengusaha China berusia 50 tahun yang diidentifikasi sebagai mata-mata Tiongkok dan diduga memiliki hubungan dekat dengan Pangeran Andrew dari Inggris.

Liputan6.com, Beijing - Dalam beberapa tahun terakhir, China diduga melakukan penyusupan ke lingkaran politik di seluruh dunia dan memicu perdebatan sengit tentang metode pengaruh Beijing dan implikasinya terhadap demokrasi.

Dari tuduhan spionase di Inggris hingga campur tangan dalam pemilihan umum Kanada, insiden baru-baru ini telah menyoroti kampanye yang terorganisasi dan canggih untuk membentuk tata kelola global yang diklaim untuk menjalankan kepentingan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Beredar luas informasi bahwa strategi ini bertujuan untuk melemahkan sistem demokrasi dari dalam sambil mengonsolidasikan pengaruhnya sendiri di negara-negara ini, dikutip dari European Times, Rabu (1/1/2025).

Pendekatan China terhadap infiltrasi politik dinilai bersifat halus namun sistematis, memadukan kekuatan lunak, investasi strategis, dan operasi rahasia.

Tidak seperti spionase tradisional, yang menargetkan sektor intelijen dan pertahanan, metode PKT dianggap mulai berfokus pada pembuat kebijakan, legislator, dan para pembantunya.

Kasus terbaru Yang Tengbo, seorang pengusaha China berusia 50 tahun yang juga dikenal sebagai Chris Yang, yang diidentifikasi sebagai mata-mata Tiongkok yang diduga memiliki hubungan dekat dengan Pangeran Andrew, telah memicu kekhawatiran yang meluas mengenai aktivitas ilegal Beijing di negara-negara demokrasi.

Pihak berwenang Inggris menuduh Yang telah membentuk 'tingkat kepercayaan yang tidak biasa' dengan Pangeran Andrew dan mengembangkan hubungan dengan politisi sehingga mereka dapat dimanfaatkan oleh PKT.

Hal ini kemudian mengakibatkan Kementerian Dalam Negeri Inggris melarang Yang memasuki negara tersebut, dengan alasan masalah keamanan nasional.

2 dari 3 halaman

Penegakan Kasus di Inggris

Keputusan tersebut juga ditegakkan oleh pengadilan keamanan nasional Inggris pada bulan Desember 2024.

Kasus tersebut pada akhirnya memicu seruan baru bagi Inggris untuk menetapkan Tiongkok sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Para kritikus berpendapat bahwa pendekatan Inggris saat ini terhadap China terlalu lunak dan bahwa sikap yang lebih kuat diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional.

Kasus lain di Inggris, di mana seorang peneliti parlemen ditangkap atas tuduhan memata-matai untuk China, merupakan salah satu dari banyak upaya Tiongkok untuk menyusup ke dalam lingkaran kebijakan yang sensitif di negara-negara yang bermusuhan.

Dengan menjalin hubungan lintas partai, memperoleh akses ke pengarahan rahasia, dan memantau perdebatan tentang isu-isu kritis, terduga agen tersebut bertujuan untuk memengaruhi pembuatan kebijakan dengan cara yang halus tetapi berdampak.

Oleh karena itu, upaya-upaya ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam strategi mata-mata China: bergerak melampaui rahasia militer untuk mengendalikan para pembuat undang-undang di forum-forum demokrasi.

China juga dianggap mengeksploitasi kerentanan yang melekat pada sistem politik terbuka. Demokrasi tumbuh subur dengan inklusivitas, transparansi, dan partisipasi publik, kualitas-kualitas yang ironisnya merupakan titik lemah mereka.

 

3 dari 3 halaman

Laporan Otoritas di Kanada

Di Kanada, laporan intelijen mengungkapkan campur tangan Tiongkok dalam pemilihan federal, di mana para agen diduga menyalurkan dana ke dalam kampanye untuk memengaruhi hasil.

Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memengaruhi hasil-hasil tertentu tetapi juga menabur ketidakpercayaan pada lembaga-lembaga demokrasi, sebuah tujuan yang luas dengan konsekuensi yang tidak stabil.

Strategi Beijing di Afrika dan Amerika Latin menawarkan pengaruhnya terhadap struktur pemerintahan yang lebih lemah.

Dengan menyusup ke elit politik, Tiongkok dinilai sudah memperoleh akses istimewa ke sumber daya penting, termasuk mineral langka dan hasil pertanian, yang sering kali dengan ketentuan yang tidak jelas dan eksploitatif.