Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru menemukan bahwa penyebaran bakteri saat buang air besar tidak hanya terjadi di closet. Tetapi juga bisa terjadi di wastafel.
Pengering tangan yang dipasang di dinding, yang sering dianggap sebagai solusi sanitasi, dapat menyebarkan bakteri feses kembali ke tangan Anda.
Baca Juga
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Applied and Environmental Microbiology pada tahun 2018 meneliti 36 kamar mandi di Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut. Para peneliti mengumpulkan sampel koloni bakteri di piring, dikutip dari Mentalfloss, Sabtu (4/1/2025).
Advertisement
Sampel udara kamar mandi yang umum rata-rata mengandung kurang dari satu koloni, sedangkan yang ditaruh di bawah pengering tangan selama 30 detik rata-rata mengandung 18 hingga 60 koloni per piring.
Para peneliti tidak dapat memastikan apakah pengering benar-benar mengandung bakteri atau hanya menyedotnya lalu mengeluarkannya dalam jumlah yang terkonsentrasi; usapan pada nosel pengering hanya mengandung sedikit bakteri.
Mereka menemukan bahwa memasang filter HEPA di pengering secara drastis mengurangi jumlah bakteri di dalamnya.
Bakteri di kamar mandi umum kemungkinan berasal dari toilet di dekatnya, yang tidak memiliki tutup dan dapat melepaskan partikel tinja saat disiram.
Â
Suhu Panas Berpengaruh?
Bahkan jika Anda mencuci tangan secara menyeluruh setelah pergi ke kamar mandi, menggunakan pengering tangan yang panas dapat meniadakan segala upaya untuk menjaga kebersihan.
Pada tahun 2023, seorang ilmuwan remaja mengusap tangan orang-orang dan menemukan bahwa perangkat tersebut hanya menyebarkan mikroba kembali ke kulit mereka yang bersih.
Jadi, apa yang Anda lakukan jika Anda tidak ingin kotoran menempel di tangan Anda yang baru saja dicuci?
Ahli mengklaim agar orang-orang menghindari pengering dan gunakan tisu dapur.
Advertisement