Sukses

Menteri Inggris Kritik Pernyataan Elon Musk soal Skandal Pelecehan Anak

Salah satu pernyataan Musk, bahkan langsung menunjuk pada Starmer yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris saat ini.

Liputan6.com, London - Menteri senior pemerintah Inggris pada Jumat (3/1/2025) mengkritik pernyataan Elon Musk terkait urusan hukum di negaranya. Miliarder teknologi tersebut sebelumnya menuduh Perdana Menteri Keir Starmer gagal menyeret 'geng pemerkosa' ke pengadilan saat dia menjabat sebagai direktur penuntutan publik.

Dalam serangkaian unggahan di platform media sosial X miliknya, Musk turut mengatakan bahwa Menteri untuk Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan Inggris Jess Phillips layak dipenjara lantaran menolak permintaan penyelidikan skandal eksploitasi seksual anak yang terjadi di Kota Oldham.

Menteri Kesehatan Inggris Wes Streeting menegaskan kepada ITV News bahwa pernyataan Musk sangat tidak tepat dan pemerintah sangat serius menangani eksploitasi seksual anak.

"Beberapa kritik yang disampaikan Elon Musk adalah salah penilaian dan jelas salah informasi. Meski demikian, kami tetap bersedia bekerja sama dengan Elon Musk karena saya percaya platform media sosial yang dimilikinya bisa memainkan peran besar dalam membantu kami, serta negara lain, mengatasi masalah serius ini," ujarnya seperti dikutip dari Al Arabiya News, Sabtu (4/1).

"Jadi, jika dia ingin bekerja sama dengan kami dan turun tangan, kami akan menyambutnya."

Pelecehan yang meluas terhadap anak-anak perempuan di sejumlah kota dan daerah di Inggris, termasuk Rochdale, Rotherham, dan Oldham, yang terungkap lebih dari satu dekade lalu, telah lama memicu kontroversi.

Serangkaian pengadilan akhirnya mengarah pada hukuman bagi puluhan pria, sebagian besar berketurunan muslim Asia Selatan. Korbannya adalah anak-anak perempuan rentan, kebanyakan berkulit putih.

Serentetan penyelidikan resmi mengenai bagaimana polisi dan pekerja sosial gagal menghentikan pelecehan tersebut mendapati bahwa pejabat di beberapa kasus mengabaikan masalah itu untuk menghindari kesan rasis.

Skandal ini dimanfaatkan oleh sejumlah tokoh sayap kanan, khususnya Tommy Robinson, seorang agitator ekstremis terkemuka. Robinson yang dituduh membantu memicu kerusuhan anti-imigrasi musim panas lalu, dipenjara pada bulan Oktober setelah mengakui menghina pengadilan dalam kasus pencemaran nama baik yang melibatkan seorang pengungsi Suriah.

Dalam salah satu unggahan di X pada Kamis, Musk mengklaim bahwa Robinson dipenjara "karena mengatakan kebenaran" dan bahwa "dia harus dibebaskan".

2 dari 2 halaman

Serangan Langsung terhadap Starmer

Sebagian besar pesan Musk berfokus pada perhatian panjang yang diberikan Robinson terhadap skandal-skandal sejarah yang melibatkan geng pedofil yang diduga terjadi di beberapa kota di Inggris.

Musk membagikan klaim-klaim dari akun lain terkait kejahatan seksual anak yang berlangsung selama beberapa dekade dan menggarisbawahi bahwa Layanan Penuntutan Mahkota (CPS) adalah pihak yang memutuskan apakah tersangka akan didakwa.

"Siapa yang memimpin CPS ketika geng pemerkosa diizinkan mengeksploitasi perempuan muda tanpa menghadapi keadilan? Keir Starmer, 2008-2013," tulis Musk.

Starmer memang memimpin CPS pada periode itu, namun tidak ada hasil penyelidikan terkait skandal-skandal tersebut yang menyalahkan dirinya atau menemukan bahwa dia berusaha menggagalkan tuntutan dengan alasan kekhawatiran akan tuduhan Islamofobia.

Selanjutnya, menanggapi unggahan lain yang meminta Raja Charles III untuk membubarkan parlemen, Musk meresponsnya, "Ya!"

Dia kemudian kembali menyerang Starmer, menuduh bahwa pemerintahannya menolak permintaan penyelidikan karena dia bersalah atas keterlibatannya.

Pada Jumat, Nigel Farage, anggota parlemen sekaligus pemimpin partai anti-imigrasi Reform UK, mengomentari perselisihan ini dan menyatakan ketidaksetujuannya dengan Musk mengenai pendapatnya tentang Robinson.

"Dia (Musk) melihat Robinson sebagai salah satu yang berjuang melawan geng-geng pemerkosa. Namun kenyataannya, Tommy Robinson dipenjara bukan karena itu, melainkan karena menghina pengadilan," kata Farage dalam wawancara dengan saluran sayap kanan GB News.

"Robinson sendiri telah mendorong narasi bahwa dirinya adalah narapidana politik... namun itu tidak sepenuhnya benar."

Farage juga menyatakan bahwa Musk, yang telah berdiskusi dengannya tentang kemungkinan memberikan sumbangan untuk partainya yang cenderung kanan, "sangat mendukung saya dan sangat mendukung partai ini."

 

Video Terkini