Sukses

Korea Utara Luncurkan Rudal Pertama dalam 2 Bulan

Peluncuran tersebut dilakukan saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Seoul untuk berunding dengan beberapa pemimpin utama Korea Selatan.

Liputan6.com, Pyongyang - Lagi-lagi Korea Utara menembakkan rudal. Informasi tersebut disampaikan oleh militer Korea Selatan.

"Korea Utara (Korut) meluncurkan intermediate-range ballistic missile atau rudal balistik jarak menengah ke arah laut di sebelah timurnya," kata militer Korea Selatan, dalam peluncuran rudal pertama Pyongyang dalam dua bulan seperti dikutip dari BBC, Senin (6/1/2025).

Rudal tersebut terbang sejauh 1.100 km sebelum jatuh ke laut, kata militer, seraya menambahkan bahwa mereka "mengutuk keras" "tindakan provokasi yang jelas" ini.

Peluncuran tersebut dilakukan saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Seoul untuk berunding dengan beberapa pemimpin utama Korea Selatan.

Di awal hari Senin, Blinken bertemu dengan penjabat presiden Choi Sang-mok, di mana ia menggambarkan aliansi antara Washington dan Seoul sebagai "landasan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea".

Militer Korea Selatan mengatakan telah memperkuat pengawasan untuk peluncuran rudal Korut di masa mendatang dan "berbagi informasi secara erat" tentang peluncuran hari ini dengan AS dan Jepang.

Peluncuran hari ini juga terjadi di tengah kekacauan politik di Korea Selatan, yang telah melibatkan negara itu selama berminggu-minggu setelah upaya darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol yang ditangguhkan pada bulan Desember.

Yoon, yang dilucuti dari kekuasaan kepresidenannya setelah anggota parlemen memilih untuk memakzulkannya, sekarang menghadapi penangkapan. Mahkamah konstitusi juga sedang mempertimbangkan apakah ia harus dicopot dari jabatannya.

Pyongyang sebelumnya mengejek deklarasi darurat militer yang mengejutkan dari Yoon sebagai "tindakan gila" dan menuduh Yoon "dengan berani mengacungkan pisau dan senjata kediktatoran fasis kepada rakyatnya sendiri".

Masyarakat internasional menganggap pemimpin Korut Kim Jong Un sebagai seorang diktator. Keluarga Kim telah memerintah negara penyendiri itu selama beberapa dekade dengan mengembangkan dan mempromosikan kultus kepribadian.

Terakhir kali Pyongyang menembakkan rudal adalah pada bulan November, sehari sebelum pemilihan presiden AS, ketika negara itu meluncurkan sedikitnya tujuh rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya.

Awal minggu itu, AS telah menerbangkan pesawat pengebom jarak jauh selama latihan militer trilateral dengan Korea Selatan dan Jepang dalam unjuk kekuatan, yang menuai kecaman dari saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong.

 

Video Terkini