Liputan6.com, Melbourne - Penerbangan Etihad batal lepas landas di Bandara Melbourne karena masalah pada roda.
Penumpang memuji sikap tenang kapten dan awak pesawat Etihad Airways yang terpaksa membatalkan lepas landas di Bandara Melbourne pada Minggu (5/1/2025) malam.
Baca Juga
Petugas pemadam kebakaran bandara dipanggil ke landasan pacu setelah penerbangan EY461 ke Abu Dhabi yang membawa 298 penumpang "menolak lepas landas".
Advertisement
Maskapai mengatakan awak pesawat Boeing 787-9 Dreamliner "memutuskan untuk menghentikan lepas landas karena alasan teknis" tetapi tidak memberikan rincian apa pun yang menjelaskan alasannya.
"Etihad Airways dengan tulus menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata maskapai dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (6/1/2024).
"Keselamatan dan kenyamanan tamu dan awak tetap menjadi prioritas utama kami."
Penumpang menggambarkan pesawat melaju kencang di landasan pacu sebelum tersentak saat pesawat mengerem tiba-tiba dan berhenti.
Penumpang bernama Jonathan Dover mengatakan pertama kali ia merasa khawatir adalah ketika melihat petugas pemadam kebakaran menyiram ban pesawat. "Itu pertama kalinya Anda menyadari ada sesuatu yang salah," katanya.
Dover mengatakan pilot terdengar "tenang" saat ia terus memberi tahu penumpang. "Ketika itu terjadi, Anda merasa tenang," katanya.
Fran Brody baru saja menghabiskan dua pekan di Sydney untuk mengunjungi keluarga dan sedang dalam penerbangan lanjutan kembali ke Irlandia. Ia mengatakan ia baru saja mulai menonton film ketika insiden itu terjadi.
"Percayakah Anda — 'Gone With The Wind'," katanya sambil tertawa. Ia juga memuji sikap pilot.
"Ada asap dan ia terus memberi tahu kami tentang apa yang akan terjadi," kata Fran Brody.
Seorang juru bicara Bandara Melbourne mengatakan Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Penerbangan mengerahkan busa pemadam kebakaran "sebagai tindakan pencegahan".
Pesawat itu tetap berada di landasan pacu hingga Senin (6/1) pagi.
Juru bicara bandara mengatakan perbaikan diperlukan agar pesawat dapat dipindahkan. Ia mengatakan pesawat kemudian ditarik, sehingga bandara dapat membuka kembali landasan pacu setelah ditutup semalam.
Akomodasi untuk Para Penumpang Menginap
Para penumpang Etihad ditempatkan di akomodasi hotel untuk malam itu dan kembali ke Bandara Melbourne pada pagi harinya untuk mengambil barang bawaan mereka.
Beberapa dari mereka menghadapi perjalanan maraton ke tujuan mereka.
Jonathan Dover mengatakan ia telah ditempatkan pada penerbangan ke Sri Lanka di mana ia akan singgah selama 13 jam sebelum terbang ke Abu Dhabi dan melanjutkan perjalanan ke Manchester.
Ia mengatakan kepulangannya akan tertunda dua hari.
"Kami diterbangkan ke tempat-tempat yang tidak pernah ingin saya kunjungi," kata Jonathan Dover sambil tertawa.
"Begitulah adanya, apa yang dapat Anda lakukan?"
Ia memuji staf darat Etihad atas bantuan mereka.
"Anda harus merasa kasihan pada mereka. Mereka memiliki 300 orang yang ingin pulang dan pulang dengan cepat, jadi tidak mudah," katanya.
Lia McDonagh mengatakan bahwa ia akan membutuhkan waktu tambahan 30 jam untuk sampai ke Dublin setelah ia ditempatkan pada penerbangan baru melalui Istanbul.
"Saya pikir kami semua sedikit kecewa tetapi pada saat yang sama kami beruntung karena kami berhenti saat itu dan tidak melanjutkan penerbangan," katanya.
Abigail Green mengatakan bahwa ia merasa khawatir untuk terbang sendiri pada penerbangan pengganti dari Melbourne ke Singapura menuju Istanbul, Abu Dhabi dan akhirnya ke Manchester. Ia mengatakan bahwa waktu penerbangannya lebih dari dua kali lipat dari waktu penerbangan awalnya.
"Cukup menakutkan karena Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi," kata Green. "Saya merasa Etihad cukup baik dalam membantu kami dan memberi kami informasi."
Green mengatakan bahwa sesama penumpang juga melakukan semua yang mereka bisa untuk saling membantu. "Kami semua bersemangat dan berusaha untuk saling menjaga, saling memperhatikan," katanya.
"Saya pikir semua orang berusaha sebaik mungkin dalam situasi yang buruk dan itu bukan salah siapa pun," imbuh Green.
Biro Keselamatan Transportasi Australia mengatakan pihaknya telah diberitahu tentang insiden tersebut dan sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk memutuskan apakah penyelidikan diperlukan.
Advertisement