Sukses

Presiden Aliyev: Rusia Bersalah atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines 8234

Aliyev melontarkan sejumlah desakan terhadap Rusia, termasuk permintaan maaf.

Liputan6.com, Baku - Presiden Azerbaijan mengatakan pada Senin (6/1/2025), Rusia bersalah atas jatuhnya sebuah pesawat pada bulan lalu yang menurut Baku ditembak oleh pertahanan udara Rusia.

Pesawat jet Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember, menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya, setelah dialihkan dari pendaratan yang dijadwalkan di Kota Grozny, Rusia selatan.

Rusia mengakui bahwa pertahanan udaranya beroperasi di wilayah tersebut saat itu, yang menurut mereka sedang diserang oleh drone-drone Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas terjadinya "insiden" di ruang udara negaranya, namun belum memberikan tanggapan atas klaim bahwa pesawat itu dihantam oleh senjata Rusia.

"Kesalahan atas kematian warga Azerbaijan ada pada perwakilan Federasi Rusia," kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada Senin, menurut pernyataan yang diterbitkan oleh kantornya, seperti dikutip dari CNA, Selasa (7/1).

Pemimpin Azerbaijan yang memiliki hubungan dekat dengan Putin ini memberikan kritik keras yang jarang keluar terhadap Rusia. Dia mendesak Rusia untuk meminta maaf, mengakui kesalahan mereka, dan memberikan hukuman bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penembakan pesawat yang dianggap sebagai tindakan kriminal.

2 dari 2 halaman

Memicu Kemarahan

Pada Senin, Aliyev mengatakan bahwa usaha Rusia untuk menutupi penyebab insiden dan versi-versi yang tidak masuk akal yang disampaikan telah "menimbulkan kemarahan yang wajar".

Pernyataan awal dari badan transportasi udara Rusia menyebutkan bahwa pesawat dipaksa mengalihkan rute setelah ditabrak burung.

Aliyev mengatakan bahwa langkah-langkah pertahanan udara di Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan, yang seharusnya melindungi pesawat yang akan mendarat di sana, baru diumumkan setelah pesawat tersebut ditembak dari darat.

"Jika ada bahaya terhadap ruang udara Rusia maka kapten pesawat harus segera diberitahu," tegas Aliyev.

Dia juga mempertanyakan mengapa pesawat itu diarahkan ratusan kilometer melintasi Laut Kaspia ke Kota Aktau di Kazakhstan untuk mendarat darurat.

"Mengapa pesawat itu diarahkan ke Aktau, kami tidak memiliki informasi," kata Aliyev.

Azerbaijan menyebutkan bahwa hasil awal penyelidikan mereka menunjukkan pesawat secara tidak sengaja dihantam oleh misil pertahanan udara Rusia.

Rusia telah membuka penyelidikan kriminal mereka sendiri, namun belum menyatakan apakah mereka setuju dengan penilaian Baku.

Kotak hitam pesawat Azerbaijan Airlines 8243 telah dikirim ke Brasil untuk dianalisis.

Video Terkini