Liputan6.com, Kyiv - Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan jaminan keamanan untuk Ukraina guna mengakhiri perang dengan Rusia hanya akan efektif jika Amerika Serikat (AS) memberikannya.
Dia berharap bisa bertemu dengan Donald Trump segera setelah pelantikannya sebagai presiden ke-47 AS pada 20 Januari 2025.
Baca Juga
Dalam wawancara dengan podcaster AS Lex Fridman yang dipublikasikan pada Minggu (5/1), Zelenskyy mengatakan bahwa rakyat Ukraina mengandalkan Trump untuk memaksa Rusia mengakhiri perang.
Advertisement
Jelang tiga tahun setelah invasi Rusia, terpilihnya Trump memunculkan harapan akan tercapainya resolusi diplomatik untuk menghentikan perang. Namun, di sisi lain, juga muncul kekhawatiran bahwa perdamaian yang cepat bisa datang dengan harga yang tinggi.
Zelenskyy menggunakan wawancara selama tiga jam yang dipublikasikan di YouTube untuk mendesak keanggotaan Ukraina di NATO, menekankan keyakinannya bahwa gencatan senjata tanpa jaminan keamanan bagi Ukraina hanya akan memberi Rusia waktu untuk mempersiapkan serangan baru.
Zelenskyy menjelaskan, peran Gedung Putih di bawah kepemimpinan Trump sangat krusial dalam memberikan jaminan keamanan. Dia menekankan dirinya dan Trump memiliki pandangan yang sama tentang pendekatan "perdamaian melalui kekuatan" untuk mengakhiri konflik ini.
"Tanpa AS, jaminan keamanan itu tidak mungkin terwujud. Maksud saya, jaminan keamanan yang mampu mencegah agresi Rusia," ujarnya seperti dikutip dari CNA, Selasa (7/1), yang secara tidak langsung mengakui bahwa sekutu-sekutu Ukraina di Eropa terlalu lemah secara militer untuk menangani situasi ini sendirian.
Zelenskyy mengklaim pula Presiden Vladimir Putin tidak tertarik untuk melakukan negosiasi yang serius dalam rangka mengakhiri perang. Oleh karena itu, menurutnya, Putin harus dipaksa untuk menghentikan serangannya dan menyetujui perdamaian yang langgeng.
Keadaan di medan perang saat ini adalah yang paling sulit bagi Ukraina sejak awal invasi Rusia pada 2022. Pasukan Ukraina yang sebagian besar kalah jumlah terus kehilangan desa-desa di wilayah Donbas timur selama beberapa bulan terakhir.
Meskipun dia menyebutkan keputusan mengenai masa depan Ukraina ada di tangan AS, Zelenskyy mengingatkan bahwa jika AS memutuskan untuk keluar dari NATO di bawah kepemimpinan Trump, itu akan melemahkan aliansi militer tersebut dan memberi dorongan kepada Putin untuk lebih berani di Eropa.
"Saya hanya ingin mengatakan jika AS keluar dari NATO, Putin akan menghancurkan Eropa," tegas Zelenskyy.
Zelenskyy menambahkan dia perlu duduk bersama Trump untuk menentukan langkah yang tepat menghentikan Kremlin dan pemerintah-pemerintah Eropa perlu terlibat dalam proses itu sebelum Ukraina memulai pembicaraan dengan Rusia.