Sukses

3 Warga Israel Tewas dalam Insiden Penyerangan di Pemukiman Kedumim Tepi Barat

Sejumlah warga di pemukiman Kedumim, Tepi Barat, juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden penyerangan tersebut.

Liputan6.com, Tel Aviv - Tiga warga Israel tewas dan beberapa lainnya cedera pada Senin (6/1/2025) dalam serangan penembakan terhadap sebuah mobil dan bus di dekat pemukiman Kedumim di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Informasi ini disampaikan oleh layanan ambulans nasional Israel Magen David Adom (MDA), dikutip dari Japan Today, Selasa (7/1).

Serangan tersebut terjadi di jalan utama yang digunakan oleh warga Israel dan Palestina, terjadi di tengah desakan diplomatik untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan di Gaza dan memulangkan para sandera Israel ke rumah mereka.

Serangan tersebut dapat menjadi hambatan lain untuk mencapai kesepakatan tersebut sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memangku jabatan pada tanggal 20 Januari.

Rekaman yang diunggah di situs berita Israel menunjukkan sedikitnya dua pria keluar dari sebuah mobil dan tampaknya melepaskan tembakan ke kendaraan di dekatnya di dekat desa Palestina al-Funduq, yang terletak tidak jauh dari Kedumim.

Menteri keuangan Israel Bezalel Smotrich yang tinggal di pemukiman tempat serangan itu terjadi, menyerukan pertemuan kabinet yang mendesak untuk membahas perubahan strategi dan benar-benar memberantas terorisme.

Kota-kota di Tepi Barat utara, Nablus dan Jenin harus terlihat seperti Jabalia, ujar Smotrich. Ia juga merujuk pada sebuah kota di utara Jalur Gaza yang telah hancur total akibat pemboman berulang-ulang oleh Israel.

Smotrich yang berada di kubu paling kanan dalam politik Israel, selama bertahun-tahun telah menyerukan kedaulatan Israel di Tepi Barat, yang merupakan tanah yang diinginkan warga Palestina untuk negara masa depan mereka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pejabat senior militer dan keamanan untuk membahas situasi tersebut dan menyetujui langkah-langkah untuk menangkap para penyerang hari Senin serta serangkaian tindakan ofensif dan defensif tambahan di Tepi Barat.

"Tidak seorang pun akan luput," tulisnya di X.

Tidak ada komentar langsung dari otoritas Palestina di Tepi Barat.

Hamas, kelompok militan yang telah menguasai Jalur Gaza dan memiliki kehadiran di Tepi Barat, memuji serangan itu sebagai respons heroik terhadap kejahatan pendudukan yang terus berlanjut (termasuk) perang genosida di Gaza.

Namun, kelompok itu tidak mengaku bertanggung jawab.

 

2 dari 2 halaman

Pemukiman Israel di Tepi Barat

Tepi Barat telah berubah akibat pesatnya pertumbuhan pemukiman Yahudi sejak Netanyahu kembali memimpin koalisi nasionalis sayap kanan dua tahun lalu. Selama kurun waktu itu, lonjakan kekerasan pemukim telah menyebabkan sanksi AS.

Sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas di Israel selatan yang memicu perang di Gaza, kekerasan di Tepi Barat telah meningkat, dengan ratusan warga Palestina dan puluhan warga Israel tewas.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan ia telah menginstruksikan militer untuk bertindak tegas dalam menanggapi serangan hari Senin (6/1).

Radio Angkatan Darat Israel mengatakan, militer telah memberlakukan blokade di sekitar semua desa di daerah tersebut untuk mencari para tersangka, yang diyakini melarikan diri ke desa Palestina terdekat.

MDA juga mengatakan ada dua wanita berusia 60-an dan seorang pria berusia sekitar 40 tahun dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara delapan penumpang terluka termasuk seorang pengemudi bus pria berusia 63 tahun yang dalam kondisi serius.