Liputan6.com, Kathmandu - Gempa bumi yang terjadi di Nepal dilaporkan merupakan tremor atau getaran dari gempa di wilayah Tibet. Update terbaru, sembilan orang dikabarkan tewas.
"Gempa bumi dahsyat di wilayah Tibet yang terpencil di China menewaskan sedikitnya sembilan orang dan merobohkan banyak bangunan pada hari Selasa (/1/2025)," media pemerintah seperti dikutip dari AFP melaporkan, dengan menyebutkan juga bahwa getaran terasa di ibu kota Nepal, Kathmandu.
Baca Juga
Gempa bumi tersebut mengguncang daerah Dingri dengan kekuatan magnitudo 6,8 di dekat perbatasan dengan Nepal pada pukul 9:05 pagi (01.05 GMT), menurut China Earthquake Networks Center (CENC) atau Pusat Jaringan Gempa Bumi China. US Geological Survey (USGS) atau Badan Survei Geologi AS melaporkan gempa tersebut bermagnitudo 7,1.
Advertisement
"Daerah Dingri dan daerah sekitarnya mengalami getaran yang sangat kuat, dan banyak bangunan di dekat episentrum runtuh," kata outlet berita CCTV.
“Reporter mengetahui bahwa sembilan orang telah dipastikan meninggal sejauh ini,” menambahkan bahwa hingga pukul 10 pagi, “beberapa gempa susulan” telah tercatat, yang terbesar berkekuatan magnitudo 4,4.
Kantor berita Xinhua mengatakan bahwa “otoritas setempat menghubungi berbagai kota di daerah tersebut untuk menilai dampak gempa.”
Daerah dataran tinggi di wilayah Tibet ini dihuni sekitar 62.000 orang dan terletak di sisi Gunung Everest di China.
Meskipun gempa bumi umum terjadi di wilayah tersebut, gempa hari Selasa (7/1) adalah gempa terkuat yang pernah tercatat dalam radius 200 kilometer dalam lima tahun terakhir, CENC menambahkan.
Selain Kathmandu, daerah sekitar Lobuche di Nepal, di pegunungan tinggi dekat Everest juga diguncang gempa dan gempa susulan.
"Di sini guncangannya cukup kuat, semua orang terjaga, tetapi kami belum tahu tentang kerusakan apa pun," kata pejabat pemerintah Jagat Prasad Bhusal di wilayah Namche, Nepal, yang terletak lebih dekat ke Everest.
Nepal terletak di garis patahan geologi utama tempat lempeng tektonik India mendorong lempeng Eurasia, membentuk Himalaya, dan gempa bumi merupakan kejadian yang biasa terjadi.
Sebelumnya pada tahun 2015, hampir 9.000 orang meninggal dan lebih dari 22.000 orang terluka ketika gempa Nepal bermagnitudo 7,8 menghancurkan lebih dari setengah juta rumah.