Sukses

8 Januari 2020: Tak Ada yang Selamat dari Petaka Pesawat Ukraina Jatuh di Iran, 176 Orang Tewas

Tragedi mengerikan pernah terjadi pada 8 Januari 2020, saat Pesawat Jet Ukraina jatuh di Iran, menewaskan 176 orang. Kecelakaan Boeing 737-800 ini terjadi setelah kebakaran mesin. Insiden ini memicu ketegangan politik di Timur Tengah.

Liputan6.com, Teheran - Tragedi mengerikan pernah terjadi dunia penerbangan lima tahun yang lalu. Pada 8 Januari 2020, pesawat Jet Ukraina Boeing 737 jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini, Teheran, Iran, menewaskan seluruhnya, 176 penumpang dan kru.

Berdasarkan Laporan dari Al Jazeera, pesawat jatuh tersebut adalah Boeing 737-800 yang terbang dengan nomor penerbangan UIA 752 ini mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas pada pukul 06:12 waktu setempat. Pesawat yang awalnya dijadwalkan terbang pukul 05:15 ini mengalami kebakaran pada salah satu mesinnya, yang menyebabkan pilot kehilangan kendali.

Menurut Qassem Biniaz, juru bicara Kementerian Jalan Raya dan Transportasi Iran, kebakaran pada mesin pesawat menjadi pemicu utama jatuhnya pesawat tersebut.

"Ini tampaknya masalah mesin, kemungkinan besar terjadi ledakan di dalam pesawat," kata Geoffrey Thomas, editor dari airlineratings.com, yang merujuk pada dugaan masalah teknis sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan lokasi kecelakaan yang penuh dengan puing-puing pesawat yang berserakan di tanah. Jurnalis dari Associated Press yang tiba di lokasi kejadian melaporkan bahwa mereka menemukan potongan tubuh manusia yang tergeletak di antara reruntuhan pesawat. Tim penyelamat yang mengenakan masker berupaya keras untuk mencari korban, sementara suara helikopter terdengar berputar-putar di atas lokasi.

Hossein Ahmadzadeh, anggota Dinas Pemadam Kebakaran Robat Karim, memberikan laporan kepada wartawan, mengatakan bahwa pesawat tersebut beruntung tidak jatuh di area pemukiman, meskipun puing-puing pesawat tersebar luas ke berbagai kebun dan vila di sekitarnya.

2 dari 3 halaman

Korban Tewas: Warga Negara Iran Dominasi, Termasuk Beberapa Warga Ukraina

Dari 176 orang yang ada di pesawat, 82 di antaranya adalah warga negara Iran, sementara 63 orang adalah warga negara Kanada, 11 orang Ukraina, serta sejumlah orang lainnya berasal dari swedia, Afghanistan, Jerman, dan Inggris. Sebagian besar penumpang yang berada di dalam pesawat adalah mahasiswa Iran yang baru saja kembali dari liburan musim dingin di Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengonfirmasi bahwa tim pencari dan penyelamat Ukraina akan segera diterbangkan ke Iran. Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, juga berkoordinasi dengan rekan-rekannya di Iran untuk memastikan investigasi yang menyeluruh.

Pemerintah Kanada, yang kehilangan banyak warganya dalam tragedi ini, juga menyampaikan dukacita mendalam. Menteri Luar Negeri Kanada, François-Philippe Champagne, menyatakan dukungan penuh untuk keluarga korban.

 
3 dari 3 halaman

Boeing 737-800: Pesawat yang Sering Terlibat dalam Kecelakan

Boeing 737-800 adalah pesawat jet lorong tunggal dan bermesin ganda yang umum digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah. Sejak diperkenalkan pada akhir 1990-an, model ini telah digunakan oleh ribuan maskapai penerbangan di seluruh dunia, dengan hampir 5.000 unit yang beroperasi hingga kini.

Meskipun lebih tua dari Boeing 737 MAX, yang sempat dilarang terbang setelah dua kecelakaan mematikan, Boeing 737-800 dikenal sebagai "salah satu pesawat paling andal di dunia," menurut Kurt Hofmann, seorang penulis penerbangan untuk Air Transport World yang dikutip dari Al Jazeera.

Namun, meskipun reputasinya, sejumlah pesawat 737-800 telah terlibat dalam kecelakaan tragis. Pada Maret 2016, pesawat FlyDubai 737-800 jatuh saat mencoba mendarat di Rostov-on-Don, Rusia, menewaskan 62 orang. Pesawat 737-800 lainnya dari Dubai, yang dioperasikan oleh Air India Express, juga jatuh pada Mei 2010 saat mendarat di Mangalore, India, menewaskan lebih dari 150 orang.

Selain itu, Iran sendiri telah mengalami beberapa kecelakaan pesawat dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal 2019, pesawat kargo Boeing 707 jatuh akibat cuaca buruk di dekat ibu kota Iran, menewaskan 15 dari 16 penumpangnya. Pada Februari 2018, sebuah pesawat penumpang Iran jatuh dalam penerbangan dari Teheran ke Yasuj, menewaskan 65 orang.

Kecelakaan tragis ini terjadi hanya beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan balasan terhadap dua pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Insiden ini semakin menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah yang sudah berada di ambang konflik.

Pihak berwenang Iran kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Sementara itu, Iran menegaskan bahwa kotak hitam pesawat tidak akan diserahkan kepada Amerika Serikat.

Ini adalah sejarah tragedi besar yang pernah mengguncang dunia penerbangan, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat internasional.

 
Video Terkini