Sukses

Influencer Thailand Tewas Setelah Ikut Tantangan Minum Alkohol

Pria tersebut sebelumnya pernah mengikuti tantangan untuk mengonsumsi hand sanitizer.

Liputan6.com, Bangkok - Seorang influencer muda asal Thailand, Thanakarn Kanthee (21), yang dikenal dengan nama Bank Leicester, meninggal dunia setelah menerima tantangan untuk menenggak tiga botol alkohol dalam sebuah pesta ulang tahun. Kejadian tragis ini memicu kritik luas terhadap budaya tantangan ekstrem di media sosial.

Kanthee, yang sebelumnya dikenal karena video improvisasi rap untuk menarik pembeli bunga, diundang ke pesta di distrik Tha Mai, Chanthaburi, pada 25 Desember. Dalam pesta tersebut, ia ditawari 10.000 baht (sekitar Rp4,5 juta) untuk setiap botol wiski Regency berukuran 350 ml yang diminumnya.

Dilansir laman Independent, Kamis (9/1/2025), video yang beredar di media sosial menunjukkan Kanthee menenggak dua botol wiski dalam waktu 20 menit. Setelah menyelesaikan tantangan, ia dikabarkan merasa sakit, muntah, dan akhirnya kehilangan kesadaran.

Kanthee segera dilarikan ke rumah sakit setempat, tetapi nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 3.40 pagi. Hasil autopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah gagal jantung akut.

Polisi Thailand telah menangkap dua orang terkait kematian Kanthee, salah satunya adalah Ekachart “Em” Meephrom, seorang influencer dari provinsi Chanthaburi. Meephrom mengaku menantang Kanthee untuk mengikuti tantangan tersebut, tetapi membantah mengenalnya secara pribadi atau terlibat dalam perekrutan.

Meephrom didakwa atas kelalaian yang mengakibatkan kematian dan ditahan tanpa jaminan. Menurut hukum Thailand, kelalaian yang menyebabkan kematian dapat dihukum hingga 10 tahun penjara dan denda hingga 20.000 baht (sekitar Rp9,3 juta).

Tersangka kedua diidentifikasi sebagai Theerawat Srirot dari Pathum Thani.

 

2 dari 2 halaman

Demi Hidupi Keluarga

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video pesta dan tantangan tersebut viral di media sosial.

Netizen menemukan unggahan lama Kanthee, di mana ia mengungkapkan bahwa ia melakukan tantangan berisiko untuk menghidupi keluarganya.

"Saya rela dihina dan dipermalukan demi mendapatkan sedikit uang untuk keluarga," tulisnya dalam salah satu unggahan.

Kanthee tinggal bersama neneknya yang berusia 80 tahun, yang telah merawatnya sejak kecil. Menurut sang nenek, Kanthee berjanji untuk kembali membawa 60.000 baht (sekitar Rp27 juta) untuk melunasi utang keluarga.

"Sekarang dia telah tiada, saya tidak tahu bagaimana saya akan melanjutkan hidup," kata sang nenek kepada media lokal.

Video Terkini