Liputan6.com, Sana'a - Amerika Serikat meluncurkan gelombang serangan udara yang dahsyat terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Donald Trump dengan menyebut bahwa serangan kelompok bersenjata itu terhadap pengiriman di Laut Merah sebagai alasannya.
"Didanai oleh Iran, para preman Houthi telah menembakkan rudal ke pesawat AS, dan menargetkan Pasukan dan Sekutu kita," tulis Trump di platform sosial Truth miliknya.
Advertisement
Trump juga menambahkan bahwa pembajakan, kekerasan, dan terorisme telah menghabiskan biaya "miliaran dolar" dan membahayakan nyawa, dikutip dari laman BBC, Minggu (16/3/2025).
Kementerian Kesehatan yang dipimpin Houthi mengatakan, sedikitnya 15 orang tewas dan sembilan lainnya cedera dalam serangan itu.
Kelompok itu mulai menargetkan pengiriman serangan sebagai tanggapan atas perang Israel-Hamas di Gaza. Mereka mengatakan, pasukannya akan menanggapi serangan AS.
Houthi melaporkan serangkaian ledakan pada Sabtu (15/3) malam di Sanaa dan di provinsi utara Saada dilakukan oleh pihaknya.
Kelompok pemberontak yang didukung Iran, yang menganggap Israel sebagai musuhnya, menguasai Sanaa dan wilayah barat laut Yaman, tetapi bukan pemerintah yang diakui secara internasional di negara itu.
Gambar yang belum diverifikasi menunjukkan gumpalan asap hitam di atas area bandara Sanaa, yang mencakup fasilitas militer.
Dalam sebuah pernyataan, Houthi menyalahkan AS dan Inggris atas agresi "jahat" yang menargetkan area permukiman di ibu kota Yaman, Sanaa -- meskipun diketahui bahwa Inggris tidak berpartisipasi dalam serangan AS.
Serangan-serangan ini, kata Trump, "tidak akan ditoleransi".
Ia menambahkan: "Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang sangat besar sampai kami mencapai tujuan kami."
Houthi mengatakan, mereka bertindak untuk mendukung Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, dan telah mengklaim bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang hanya terkait dengan Israel, AS, atau Inggris.
Sejak November 2023, Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan perahu kecil di Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita kapal ketiga, dan menewaskan empat awak kapal.
AS kembali tetapkan kelompok Houthi Yaman sebagai kelompok teroris global, menyusul puluhan serangan yang mengganggu jalur perdagangan di Laut Merah, Teluk Aden, dan Terusan Suez. Serangan Houthi bersamaan serangan di darat oleh kelompok proksi Iran ...