Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Prancis semakin mempererat kemitraan strategis, terutama menjelang kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei 2025. Kedua negara menegaskan pentingnya kerja sama di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, keamanan, hingga hubungan regional dengan ASEAN dan Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menekankan bahwa Indonesia memiliki peran penting sebagai pusat ASEAN dan mitra utama Prancis di kawasan.
Ia menyatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara semakin erat, terutama dalam sektor ekonomi, dengan meningkatnya investasi Prancis di Indonesia di berbagai bidang seperti industri pangan, transportasi, digital, dan mineral strategis.
Advertisement
"Hubungan kedua presiden memperkuat hubungan kita secara regional karena Indonesia merupakan mitra utama di ASEAN, organisasi multilateral di mana kita menyokong sentralitas dan yang mempunyai keinginan untuk memperkuat hubungan yang semakin dekat dengan Uni Eropa," tutur Menlu Barrot dalam pernyataan pers di Kantor Kemlu RI, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, kerja sama dalam bidang sains, budaya, dan akademik juga menjadi fokus utama. Indonesia dan Prancis berupaya memperkuat industri kreatif melalui kemitraan dengan institusi pendidikan dan budaya Prancis. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pertukaran ilmu dan teknologi antara kedua negara.
Dari perspektif geopolitik, Indonesia dipandang sebagai jembatan utama bagi Prancis dan Uni Eropa untuk memperluas kerja sama dengan ASEAN.
Perkuat Hubungan ASEAN dan Uni Eropa
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Prancis tidak hanya sebatas bilateral, tetapi juga berperan dalam memperkuat hubungan ASEAN-Uni Eropa (UE).
Kedua organisasi ini memiliki komitmen terhadap multilateralisme dan dapat memainkan peran bersama dalam menghadapi tantangan global.
"Di tingkat regional, kita juga ingin lebih memperkuat hubungan UE dengan Indonesia dan hubungan Prancis dan UE dengan ASEAN, dua organisasi yang berkomitmen pada multilateralisme yang dapat memainkan peran yang sangat penting," ungkap Menlu Sugiono.
Advertisement