Sukses

PM Thailand Umumkan Status Darurat di Bangkok Usai Gempa Myanmar Magnitudo 7,7

Gedung pencakar langit berlantai 30 dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa.

Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengumumkan status darurat di Bangkok usai gempa magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar. 

Kerusakan dilaporkan terjadi pada bangunan-bangunan di seluruh Bangkok, Thailand, setelah gempa. Hal ini menyebabkan gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun dilaporkan runtuh.

USGS mengatakan, gempa pada Jumat (28/3/2025) itu dangkal, pada kedalaman hanya 10 km (enam mil) dengan episentrum di dekat pusat kota Mandalay, sekitar 50 km (30 mil) di timur kota Monywa.

Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (28/3) tidak ada laporan langsung mengenai kerusakan akibat gempa bumi di Myanmar, yang berada dalam keadaan kacau setelah kudeta pada tahun 2021.

Warga yang juga terkejut dan merasakan getaran di pusat kota Bangkok dilaporkan langsung berhamburan keluar dari kondominium dan hotel bertingkat tinggi.

Bangkok merupakan kota yang luas dan merupakan rumah bagi lebih dari 17 juta orang, banyak di antaranya tinggal di apartemen bertingkat tinggi.

Menurut kesaksian warga, gempa itu cukup kuat untuk membuat air mengalir keluar dari kolam, beberapa di antaranya berada di gedung-gedung tinggi, saat gempa mengguncang.

"Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di dalam rumah. Saya berlari sejauh yang saya bisa dengan mengenakan piyama keluar dari gedung," kata Duangjai, seorang warga kota wisata populer Chiang Mai, Thailand utara, kepada AFP.