Sukses

Mengenal C/2025 F2 (SWAN) Komet Langka yang Muncul hingga Mei 2025

Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 10 miliar komet di luar angkasa. Seperti anggota tata surya lainya, komet bergerak mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips atau lonjong.

Liputan6.com, Jakarta - Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit berbentuk elips. Komet sering disebut sebagai bintang berekor, meskipun komet bukanlah bintang.

Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 10 miliar komet di luar angkasa. Seperti anggota tata surya lainya, komet bergerak mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips atau lonjong.

Masing-masing komet memiliki garis edar yang berbeda-beda, sehingga memiliki waktu periodik yang berbeda juga. Beberapa komet akan melewati orbit bumi dalam puluhan tahun, sementara yang lain hingga puluhan ribu tahun sekali.

Salah satu komet langka yang terlihat puluhan ribu tahun sekali adalah C/2025 F2 (SWAN). Sejak ditemukan, komet ini berhasil menarik perhatian para astronom dan pengamat langit di seluruh dunia.

Melansir laman The Planetary Society, C/2025 F2 (SWAN) pertama kali terdeteksi oleh kamera SWAN (Solar Wind ANisotropies) di wahana antariksa SOHO (Solar and Heliospheric Observatory). Kamera ini dirancang untuk mengamati angin matahari, tetapi sering kali juga menjadi alat pertama yang “menemukan” komet-komet baru.

C/2025 F2 (SWAN) ditemukan pada akhir Maret 2025, saat astronom amatir asal Australia, menyadari keberadaan komet di citra-citra SWAN. Tak lama kemudian, astronom asal Ukraina juga secara independen menemukan komet ini.

C/2025 F2 (SWAN) hanya melintasi tata surya sekali setiap 1,4 juta tahun. Artinya komet ini akan melintasi bumi sekali seumur hidup.

 

2 dari 2 halaman

Mencolok

C/2025 F2 (SWAN) tampak mencolok karena memiliki warna hijau yang cemerlang. Warna komet langka ini berasal dari karbon diatomik (C2) yang dilepaskan dari permukaan komet.

Karbon ini bercahaya saat terkena sinar matahari, tetapi mudah hancur oleh cahaya tersebut, sehingga komet tidak memiliki ekor hijau, hanya bagian kepala (coma) yang bersinar hijau. C/2025 F2 (SWAN) juga memiliki ekor yang redup namun cukup panjang.

Berdasarkan pengamatan ekor C/2025 F2 (SWAN) membentang sejauh dua derajat di langit malam. Menariknya, komet ini tengah berada di sekitar orbit bumi dan dapat terlihat menjelang fajar di ufuk timur laut.

C/2025 F2 (SWAN) akan mudah terlihat bagi pengamat di belahan bumi utara, dan akan bergeser menjadi terlihat setelah matahari terbenam di ufuk barat laut menjelang awal Mei 2025. Puncaknya akan terjadi pada 1 Mei 2025, saat komet mencapai perihelion, titik terdekat dengan matahari dalam orbitnya.

C/2025 F2 (SWAN) berpotensi terlihat dengan mata telanjang. Namun komet ini sulit diprediksi, ada kemungkinan komet bisa pecah saat mendekati matahari.

(Tifani)

Selanjutnya: Mencolok
EnamPlus