Liputan6.com, Al Sadr: Hubungan tak mesra antara warga Irak dengan pasukan Amerika Serikat kembali memanas. Kondisi itu dipicu ulah tentara Negeri Paman Sam yang berusaha melepaskan bendera tokoh Syiah Imam Mahdi dari sebuah menara komunikasi di Al Sadr, bagian timur Baghdad, Irak, baru-baru ini, dengan menggunakan helikopter Black Hawk. Tak hanya itu, simbol keagamaan warga Syiah dan simbol kebesaran Imam Mahdi pun dirobek tentara AS. Tentu saja memicu amarah ribuan warga Irak terpicu dan langsung turun ke jalan sambil meneriakkan yel-yel mengutuk AS.
Dalam aksinya itu, warga melempari kendaraan-kendaraan Humvee AS yang melintas dengan batu. Tindakan ini dibalas oleh tentara AS dengan melepaskan tembakan. Puluhan orang dilaporkan cedera dalam kerusuhan tersebut.
Beberapa saat kemudian, ribuan warga turun ke jalan mengecam kehadiran tentara AS di Baghdad. Mereka menyerukan pembalasan karena AS dianggap telah menghina simbol kebesaran Imam Mahdi. Insiden ini terjadi di Al Sadr, daerah yang sempat dikenal dengan sebutan Saddam City, sebelum Baghdad jatuh ke tangan AS.
Tindakan tentara AS memang banyak memicu warga Irak belakangan ini. Sebelumnya, prajurit AS pun telah mengobrak-abrik Tikrit, kota kelahiran mantan Presiden Saddam Hussein. Dalam operasi yang berlangsung sekitar tiga jam itu, para prajurit mengepung dan menggeledah sedikitnya 20 rumah warga sipil [baca: Ratusan Tentara AS Mengobrak-abrik Kota Tikrit ]. Dari rumah-rumah itulah mereka menyita berbagai peralatan, seperti brankas dan komputer yang menurut mereka bisa dijadikan barang bukti intelijen.(DEN/Nurul Larasati)
Dalam aksinya itu, warga melempari kendaraan-kendaraan Humvee AS yang melintas dengan batu. Tindakan ini dibalas oleh tentara AS dengan melepaskan tembakan. Puluhan orang dilaporkan cedera dalam kerusuhan tersebut.
Beberapa saat kemudian, ribuan warga turun ke jalan mengecam kehadiran tentara AS di Baghdad. Mereka menyerukan pembalasan karena AS dianggap telah menghina simbol kebesaran Imam Mahdi. Insiden ini terjadi di Al Sadr, daerah yang sempat dikenal dengan sebutan Saddam City, sebelum Baghdad jatuh ke tangan AS.
Tindakan tentara AS memang banyak memicu warga Irak belakangan ini. Sebelumnya, prajurit AS pun telah mengobrak-abrik Tikrit, kota kelahiran mantan Presiden Saddam Hussein. Dalam operasi yang berlangsung sekitar tiga jam itu, para prajurit mengepung dan menggeledah sedikitnya 20 rumah warga sipil [baca: Ratusan Tentara AS Mengobrak-abrik Kota Tikrit ]. Dari rumah-rumah itulah mereka menyita berbagai peralatan, seperti brankas dan komputer yang menurut mereka bisa dijadikan barang bukti intelijen.(DEN/Nurul Larasati)