Sukses

Nelson Mandela Masih Kritis

Pria yang dianggap sebagai penggagas demokrasi modern di Afrika Selatan itu harus menjalani perawatan insentif di rumah sakit sejak 8 Juni.

Dalam semalam, perkembangan kondisi kesehatan Nelson Mandela dikabarkan telah membaik. Namun, kesehatan tokoh anti-apartheid Afrika Selatan itu tetap harus diwaspadai. Kondisinya masih kritis.

Seperti dilansir dari CNN, Jumat(28/6/2013), kondisi terakhir Mandela itu disampaikan Presiden Jacob Zuma usai membesuk Mandela di sebuah rumah sakit di Pretoria, pada Kamis 27 Juni kemarin.

"Tetap kritis, tetapi sekarang stabil," kata Zuma menirukan laporan dari tim medis Mandela.

"Dia jauh lebih baik saat ini, dibandingkan dengan saat saya melihatnya semalam," ujar Zuma yang mengaku sengaja membatalkan kunjungan kerjanya ke Mozambik demi melihat Mandela.

Pria yang dianggap sebagai penggagas demokrasi modern di Afrika Selatan itu harus menjalani perawatan insentif di rumah sakit sejak 8 Juni lalu. Infeksi akut pada paru-paru membuat kesehatannya terus menurun.

Putri tertua mantan presiden Afrika Selatan itu, Makaziwe Mandela, menyatakan ayahnya masih bisa membuka mata meski menderita sakit parah. Pria berusia 94 tahun itu juga masih bisa memberikan respons berupa sentuhan.

"Saya menegaskan, Tata (Mandela) sedang dalam kondisi kritis. Segala sesuatunya sudah dekat," kata Makaziwe. Tata merupakan panggilan ayah bagi masyarakatnya. Kata ini merupakan bahasa Xhosa yang khusus diberikan hanya untuk Mandela.

"Tapi, saya tekankan sekali lagi, bahwa hanya Tuhan yang dapat menentukannya. Jadi kami hanya akan menunggu. Dia masih dapat merasakan sentuhan. Kami akan selalu berharap sampai akhir itu datang," kata Makaziwe.

Selain putri sulungnya, Mandela juga mendapatkan kunjungan dari cucu-cucunya. Mereka adalah Nkosi Mandela, Ndileka Mandela dan Mandla Mandela.

Pahlawan Bagi Dunia

Setelah 27 tahun bertahan di penjara karena memerangi apartheid, Nelson Mandela dinobatkan menjadi tokoh Internasional. 4 Tahun usai dibebaskan, pada 1994, dia terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.

Meskipun telah memudar dari sorotan dunia, Mandela tetap populer dan dianggap sebagai pahlawan demokrasi di seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang sedang melakukan tur antar benua, termasuk benua Afrika, pada pekan ini, menyatakan bahwa pemikiran Mandela sangat mencerminkan kebangsaan.

"Dia adalah pahlawan.. Saya tidak seunik dia," kata Obama saat melakukan kunjungan perdana dalam tur Afrika, di Dakar, Senegal.

"Dan jika mungkin saat nanti dia telah tiada dia tetap pahlawan bagi dunia. Kita semua tahu warisannya akan ada di sepanjang zaman."

Kondisi kesehatan Mandela telah menjadi keprihatinan masyarakat pendukungnya selama bertahun-tahun. Peraih Nobel Perdamaian itu telah dianggap sebagai bapak bangsa yang memimpin perjuangan melawan apartheid menuju demokrasi.

Mandela divonis mengidap TBC pada 1980, saat dirinya ditahan di Robben Island, Cape Town. Ketika itu ia menjalani masa tahanan hampir tiga dekade.

Dia juga mulai jarang terlihat di depan umum, sejak pensiun dari kehidupan publik pada 2004. Dalam 2 tahun terakhir, Mandela telah dirawat selama 3 kali. (Yog/Ndy)