Matador, ajang adu kekuatan banteng versus manusia memiliki risiko tinggi. Salah-salah, nyawa bisa menjadi taruhannya. Seperti yang terjadi pada seorang torero (peserta matador) di Peru.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (28/6/2013), seorang torero bernama Alex di Peru hampir kehilangan nyawanya, setelah ditanduk banteng di arena permainan.
Setelah terjatuh di lapangan, sang banteng mengamuk dan menyeruduk Alex. Tak sampai disitu, banteng itu kemudian mengangkat tubuh Alex dengan tanduknya dan kembali membantingnya ke tanah. Para torero lainnya pun mencoba mengalihkan perhatian si banteng. Namun banteng itu terus mengincar Alex.
Tak ayal, Alex mengalami luka parah di lengan dan seputar wilayah perutnya. Dia pun harus segera dilarikan ke rumah sakit. Tim dokter dari rumah sakit menyatakan Alex terluka sangat parah dan sempat kritis. Namun beruntung nyawa Alex masih dapat diselamatkan.
Insiden itu kembali memunculkan perdebatan sengit di Peru. Pertentangan tentang boleh tidaknya permainanan adu banteng di Peru kembali ke permukaan. Sebagian orang Peru menganggap permainan ini sebagai bagian dari warisan budaya Peru. (Yog/Ndy)
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (28/6/2013), seorang torero bernama Alex di Peru hampir kehilangan nyawanya, setelah ditanduk banteng di arena permainan.
Setelah terjatuh di lapangan, sang banteng mengamuk dan menyeruduk Alex. Tak sampai disitu, banteng itu kemudian mengangkat tubuh Alex dengan tanduknya dan kembali membantingnya ke tanah. Para torero lainnya pun mencoba mengalihkan perhatian si banteng. Namun banteng itu terus mengincar Alex.
Tak ayal, Alex mengalami luka parah di lengan dan seputar wilayah perutnya. Dia pun harus segera dilarikan ke rumah sakit. Tim dokter dari rumah sakit menyatakan Alex terluka sangat parah dan sempat kritis. Namun beruntung nyawa Alex masih dapat diselamatkan.
Insiden itu kembali memunculkan perdebatan sengit di Peru. Pertentangan tentang boleh tidaknya permainanan adu banteng di Peru kembali ke permukaan. Sebagian orang Peru menganggap permainan ini sebagai bagian dari warisan budaya Peru. (Yog/Ndy)