Gelombang protes menentang pemerintah masih berlanjut di Mesir. Bahkan semakin memanas. Hal ini terlihat dari 22 juta tanda tangan yang dibubuhkan dalam petisi sebagai sinyal sepakat untuk menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dan menggelar pemilu baru.
"Dalam petisi kami, sudah terkumpul 22.134.465 juta tanda tangan," kata juru bicara kelompok oposisi Mahmud Badr, seperti dimuat News.com.au, Minggu (30/6/2013).
Dia menjelaskan, jumlah tanda tangan ini meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 15 juta paraf. Artinya, jumlah warga Mesir yang ingin Presiden Morsi mundur bertambah.
Sangat ironis memang dibanding pemilihan presiden tahun lalu. Ada 13 juta penduduk atau 51,7 persen yang memilih Morsi untuk menjadi presiden. Namun kini keadaan berubah. Dukungan banyak beralih menjadi tentangan.
Pro dan kontra selalu terjadi. Pendukung Morsi yang tidak terima dengan petisi itu berdalih, penggulingan terhadap Presiden Morsi tak akan bisa dilakukan sebelum masa jabatannya habis pada 2016 mendatang.
Dekrit Morsi nan Kontroversial
Aksi demonstrasi kerap terjadi beberapa bulan terakhir yang didukung aliansi Partai Muslim Brotherhood. Pertumpahan darah pun terjadi. Beberapa demonstran dan aparat terluka.
Protes ini dimulai sejak dekrit kontroversial Morsi yang menyebut 'kekebalan hukum bagi semua keputusan presiden'. Alhasil, sejumlah warga menggelar demonstrasi sejak November 2012 hingga saat ini.
Bahkan, ada sekelompok pemuda yang memprotesnya dengan cara meledek dalam video game bertajuk 'Super Morsi'. Kepala Morsi dijadikan bulan-bulanan tokoh Mario yang berkelana menuju sebuah misi dan menghadang sejumlah musuh yang tak lain merupakan musuh politiknya. (Lihat video game 'Super Morsi' di link ini). (Riz/Ism)
22 Juta Tanda Tangan untuk Gulingkan Presiden Mesir
22 juta tanda tangan dibubuhkan dalam petisi sebagai sinyal sepakat untuk menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dan menggelar pemilu baru.
Advertisement