Sejatinya PSI merupakan kepanjangan dari Pollutants Standards Index, tetapi perusahaan makanan cepat saji McDonald's punya singkatan yang serupa untuk iklan produknya, yakni Peak Sauce Index (PSI).
Gara-gara promosi tersebut, McDonald's harus meminta maaf lantaran PSI dalam iklannya dinilai mengejek suasana Singapura yang kala itu sedang dilanda bencana kabut asap dari kebakaran hutan Riau, Indonesia. Untuk diketahui, PSI atau lebih dikenal Indeks Skala Polutan merupakan kadar level tinggi rendahnya kabut asap.
Seperti yang dimuat Dailymail, Selasa (2/7/2013), iklan McDonald's yang mempromosikan cara baru mencelupkan chicken nuggets dalam saus ini menuai berbagai protes dari warga Singapura. Sebab, seakan-akan iklan ini menyepelekan kejadian serius di Negeri Singa.
Menanggapi hal itu, juru bicara Mcdonald's mengatakan, iklan tersebut tidak dimaksudkan untuk meremehkan polusi udara yang parah. Justru, iklan ini dirancang untuk meredam situasi bahwa polusi tidaklah seburuk itu.
Namun, karena kontroversi cenderung memanas, untuk mencegah situasi bertambah buruk, juru bicara itu lantas mengakui, bahwa iklan itu 'tidak pantas'.
"Kami sangat menyesal. Terus terang, kami prihatin dengan situasi ini. Dan sama-sama kaget mengetahui tingginya polusi udara di Singapura," katanya.
Berdasarkan indeks standar polusi udara, angka polusi Singapura mencapai 401 pada tanggal 23 Juni lalu. Angka itu melebihi rekor tertinggi sebelumnya 371 dan 321 minggu sebelumnya. Pengukuran tersebut diklasifikasikan sebagai 'berbahaya' dan dapat memperburuk penyakit pernapasan.
Kondisi Membaik
Setelah sebelumnya sempat mengeluhkan kabut asap hasil kebakaran hutan di Riau, kondisi 2 negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia dinilai membaik. Kualitas udara pada 2 negara itu pun berangsur pulih.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan, kualitas udara di Singapura sudah berada pada level sedang, dengan indeks berkisar pada angka 59 pollutant standards index (PSI).
"Angka itu sudah cukup baik jika dibandingkan pada kualitas udara beberapa hari sebelumnya yang mencapai 300 PSI," kata Agus di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Pekanbaru, Riau, 30 Juni 2013. (Riz/Ein)
Gara-gara promosi tersebut, McDonald's harus meminta maaf lantaran PSI dalam iklannya dinilai mengejek suasana Singapura yang kala itu sedang dilanda bencana kabut asap dari kebakaran hutan Riau, Indonesia. Untuk diketahui, PSI atau lebih dikenal Indeks Skala Polutan merupakan kadar level tinggi rendahnya kabut asap.
Seperti yang dimuat Dailymail, Selasa (2/7/2013), iklan McDonald's yang mempromosikan cara baru mencelupkan chicken nuggets dalam saus ini menuai berbagai protes dari warga Singapura. Sebab, seakan-akan iklan ini menyepelekan kejadian serius di Negeri Singa.
Menanggapi hal itu, juru bicara Mcdonald's mengatakan, iklan tersebut tidak dimaksudkan untuk meremehkan polusi udara yang parah. Justru, iklan ini dirancang untuk meredam situasi bahwa polusi tidaklah seburuk itu.
Namun, karena kontroversi cenderung memanas, untuk mencegah situasi bertambah buruk, juru bicara itu lantas mengakui, bahwa iklan itu 'tidak pantas'.
"Kami sangat menyesal. Terus terang, kami prihatin dengan situasi ini. Dan sama-sama kaget mengetahui tingginya polusi udara di Singapura," katanya.
Berdasarkan indeks standar polusi udara, angka polusi Singapura mencapai 401 pada tanggal 23 Juni lalu. Angka itu melebihi rekor tertinggi sebelumnya 371 dan 321 minggu sebelumnya. Pengukuran tersebut diklasifikasikan sebagai 'berbahaya' dan dapat memperburuk penyakit pernapasan.
Kondisi Membaik
Setelah sebelumnya sempat mengeluhkan kabut asap hasil kebakaran hutan di Riau, kondisi 2 negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia dinilai membaik. Kualitas udara pada 2 negara itu pun berangsur pulih.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan, kualitas udara di Singapura sudah berada pada level sedang, dengan indeks berkisar pada angka 59 pollutant standards index (PSI).
"Angka itu sudah cukup baik jika dibandingkan pada kualitas udara beberapa hari sebelumnya yang mencapai 300 PSI," kata Agus di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Asap Pekanbaru, Riau, 30 Juni 2013. (Riz/Ein)