Tak hanya batuk, pilek, demam, atau penyakit dalam, terkadang dokter menemukan kasus-kasus medis aneh dalam tugasnya, yang kemudian dipublikasikan dalam laporan kasus.
Laporan kasus ditujukan untuk menambah penelitian ilmiah, atau membantu dokter lain yang mungkin menjumpai gejala aneh yang sama di masa depan.
Namun, tak hanya paramedis yang bisa memetik manfaat, orang awam pun bisa menambah pengetahuan tentang misteri tubuh manusia.
Berikut 9 kasus paling aneh yang dijumpai dalam literatur medis, seperti dimuat situs sains LiveScience, 2 Juli 2013
1. Penampakan aneh
Seorang pensiunan guru perempuan berusia 67 tahun asal Kentucky meminta dilakukan upacara pengusiran setan, setelah ia mengaku sering melihat penampakan wajah lonjong dengan gigi besar, mata, dan telinga jumbo melayang-layang.
Dokter mengonfirmasi, pasien tidak sedang mengonsumsi obat-obatan, dan dalam kondisi waras.
Perempuan sepuh itu juga mengaku tahu benar, bayangan yang mengantuinya itu adalah halusinasi, dan tak pernah mencoba untuk mengajaknya bicara.
Lalu apa yang terjadi? Ternyata, degenerasi makula yang dialaminya memicu suatu kondisi yang khas yang disebut sindrom Charles Bonnet -- yang menyebabkan beberapa orang yang menderita penyakit mata mulai melihat hewan aneh, wajah menakutkan, atau ilusi lainnya.
"Saat otak mengharapkan input sensorik tapi tak mendapatkan apa-apa, seringkali ia menciptakan inputnya sendiri," kata dr Bharat Kumar, dokter dari University of Kentucky yang merawatnya.
Seringkali halusinasi berhenti setelah otak mulai terbiasa dengan input visual yang makin sedikit.
Demikian laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Age and Aging.
2. Tusuk gigi dalam liver
Dalam kasus yang terkuak baru-baru ini, seorang perempuan berusia 45 tahun merasa tubuhnya makin lemah. Hingga suatu hari, ia dibawa ke rumah sakit akibat muntah-muntah dan menderita tekanan darah rendah.
Awalnya, dokter mengira ia mengidap infeksi. Tapi tes menunjukkan ada rongga penuh nanah sepanjang 2,5 cm di livernya. Operasi bedah kemudian mengungkap rongga itu ternyata potongan tusuk gigi yang ia telan, yang kemudian entah bagaimana berpindah dari jalur pencernaan dan berakhir di liver. Demikian dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports tahun 2012.
Dokter sejauh ini telah mempublikasikan 17 kasus di mana pasien menelan tusuk gigi, bahkan dalam kondisi utuh, yang berakhir di liver.
3. Kecanduan soda
Seorang perempuan 31 tahun asal Monaco dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri. Tes medis menunjukkan ia menderita kekurangan kalium parah, detak jantung yang tak teratur, dan tak ada sejarah hormon dan sejarah penyakit jantung dalam keluarganya.
Ternyata, gara-garanya, ia menenggak 2 liter minuman cola setiap harinya, tanpa disertai cairan lain, setiap hari. Sejak usianya 15 tahun! Pantas saja.
Dokter mengatakan, cola bisa memicu menarik sisa air ke dalam perut, menyebabkan diare dan pencucian kalium dari tubuh. Jumlah kafein yang tinggi dalam cola juga bisa mengganggu penyerapan kalium. Sementara, rendahnya tingkat kalium diketahui menyebabkan masalah detak jantung.
Seminggu setelah menghentikan kebiasaannya minum cola, detak jantung pasien berangsur normal, demikian juga dengan level kalium. Demikian menurut laporan yang dipresentasikan dalam pertemuan dokter jantung di Athena, Yunani.
4. Ereksi permanen akibat tato
Keputusan seorang pria menato kemaluannya harus dibayar mahal:Â membuatnya ereksi permanen.
Seorang pemuda 19 tahun asal Iran membayar seniman tato untuk merajah huruf "M" -- nama belakang kekasihnya, dan frasa dalam Bahasa Persia yang berarti "semoga berhasil dalam perjalananmu" di kemaluannya.
Menurut dokter yang merawatnya, pasien merasakan sakit selama 8 hari setelah ditato. Lalu, kemaluannya secara permanen menjadi semi-ereksi. Kondisi itu ia derita 3 bulan sebelum mendapat bantuan medis.
Para dokter awalnya mencoba mengalirkan kelebihan darah di kemaluan pasien, tapi tak berhasil. Akhirnya pasien itu memutuskan, ia baik-baik saja dengan kondisinya dan menolak perawatan lebih lanjut. Demikian kasus yang dipublikasikan pada 2012 dalam Journal of Sexual Medicine.
5. Rambut tumbuh di bola mata
Seorang pemuda Iran sejak lahir mengidap tumor di matanya, letaknya tepat di bawah pupil. Saat ia mencapai usia 19 tahun, tumor itu tumbuh hingga sebesar 0,64 centimeter dan mulai ditumbuhi rambut.
Itu adalah jenis tumor limbal dermoid. Meski tak memicu kanker, ia bisa menumbuhkan tulang rawan, rambut, dan terkadang kelenjar keringat.
Dokter akhirnya mengangkat tumor berambut itu dari mata si pemuda. Demikian menurut laporan yang dipublikasikan Januari lalu dalam New England Journal of Medicine.
6. "Bintang" di mata
Sebuah pukulan di kepala meninggalkan jejak permanen di mata seorang pria Austria: tanda bintang di matanya. Demikian dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine edisi April.
Bola yang mengarah ke wajah, atau bahkan benturan airbag bisa memicu gelombang kejut ke mata, cukup kuat untuk merusak lensa mata dan memicu katarak. Dokter mengatakan, katarak yang terlihat di mata pria berusia 55 tahun itu termasuk aneh, karena serupa dengan bintang.
"Katarak itu secara alami berbentuk indah," kata dr Mark Fromer, ahli mata dari Lenox Hill Hospital, New York.
Umumnya, katarak dengan sebab yang sama, terlihat seperti awan putih kekuningan, bukan bintang. Dalam kasus seperti ini, operasi katarak bisa memperbaiki kemampuan penglihatan seseorang.
7. Kerongkongan yang melintir
Seorang perempuan 87 tahun asal Swiss meminta bantuan medis karena ia merasa kejang yang menyakitkan ketika menelan.
Foto sinar-X menguak bahwa kerongkongannya melintir saat ia makan. Kondisi itu membuatnya kehilangan bobot tubuh 5 kilogram dalam beberapa bulan. Demikian menurut kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine bulan Mei.
Spesialis kesehatan di AS, kepada LiveScience mengatakan, kerongkongan yang melintir adalah kasus aneh. Kondisi itu juga tak diketahui sebelumnya.
Kejang otot diduga penyebab nyeri yang dirasakan pasien. Alih-alih berkontraksi dan relaksasi, saat menerima makanan dari mulut lalu ke perut, otot-otot kerongkongan wanita ini bergerak secara bersamaan, kata dr John Pandolfino dari Northwestern Memorial Hospital di Chicago.
Tak ada obat atau penyembuhan atas kondisinya itu.
8. Overdosis kecap
Tak hanya alkohol atau obat-obatan, seorang remaja 19 tahun di Virginia mengalami overdosis, gara-gara menenggak 1 quart atau hampir seliter (0,946 liter) kecap -- untuk memenuhi sebuah tantangan.
Awalnya, ia merasa tubuhnya berkedut, lalu kejang, hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi koma selama 3 hari. Dokter mendiagnosis ia mengalami hipernatremia, kelebihan garam dalam aliran darahnya yang bisa berujung maut.
Satu quart kecap asin bisa mengandung 150 gram sodium. Sementara, kelebihan sodium dalam aliran darah akan menarik air keluar dari jaringan di dekatnya dengan proses yang disebut osmosis, yang menyetarakan konsentrasi dari garam di seluruh sel-sel.
Hipernatremia dapat mengekstraksi atau menguras air dari otak -- membuatnya menyusut dan berdarah. Dokter butuh waktu 5 jam dan 5,7 air gula dipompa ke dalam tubuh remaja itu agar kadar natriumnya kembali normal. Demikian menurut laporan yang diterbitkan Journal of Emergency Medicine.
9. Pusing saat lihat film porno
Seorang pria India yang frustasi pergi ke dokter, mengeluhkan kepalanya yang selalu pusing saat melihat film atau hal-hal bermuatan pornografi. Rasa sakit akan muncul 5 menit setelah ia menikmati video mesum, lalu nyeri memuncak setelah 8-10 menit.
Menurut dr Amy Gelfand, ahli saraf dari University of California, San Francisco School of Medicine, sakit kepala seksual primer adalah kasus yang misterius, juga langka.
Namun, satu persen dari populasi manusia mungkin menderita apa yang disebut sakit kepala seksual primer pada satu titik dalam kehidupannya.
Kebanyakan penderita mengalami sakit kepala mendadak saat orgasme. Yang lebih jarang, sakit kepala muncul perlahan saat gairah seksual meninggi.
Anehnya, pria India itu hanya mengalami sakit kepala saat menonton video porno, tidak pada saat melakukan masturbasi atau melakukan aktivitas seksual, demikian diungkap dalam kasus yang dipublikasikan pada 2012 lalu dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.
Dokter menduga, kontraksi otot pada leher dan rahang mungkin memicu sakit kepala yang dialami pasien asal India itu. Yang lain berteori saraf atau pembuluh darah di kepala menjadi terlalu sensitif terhadap respon seksual. Namun, penyebabnya masih merupakan misteri. (Ein/Yus)
Laporan kasus ditujukan untuk menambah penelitian ilmiah, atau membantu dokter lain yang mungkin menjumpai gejala aneh yang sama di masa depan.
Namun, tak hanya paramedis yang bisa memetik manfaat, orang awam pun bisa menambah pengetahuan tentang misteri tubuh manusia.
Berikut 9 kasus paling aneh yang dijumpai dalam literatur medis, seperti dimuat situs sains LiveScience, 2 Juli 2013
1. Penampakan aneh
Seorang pensiunan guru perempuan berusia 67 tahun asal Kentucky meminta dilakukan upacara pengusiran setan, setelah ia mengaku sering melihat penampakan wajah lonjong dengan gigi besar, mata, dan telinga jumbo melayang-layang.
Dokter mengonfirmasi, pasien tidak sedang mengonsumsi obat-obatan, dan dalam kondisi waras.
Perempuan sepuh itu juga mengaku tahu benar, bayangan yang mengantuinya itu adalah halusinasi, dan tak pernah mencoba untuk mengajaknya bicara.
Lalu apa yang terjadi? Ternyata, degenerasi makula yang dialaminya memicu suatu kondisi yang khas yang disebut sindrom Charles Bonnet -- yang menyebabkan beberapa orang yang menderita penyakit mata mulai melihat hewan aneh, wajah menakutkan, atau ilusi lainnya.
"Saat otak mengharapkan input sensorik tapi tak mendapatkan apa-apa, seringkali ia menciptakan inputnya sendiri," kata dr Bharat Kumar, dokter dari University of Kentucky yang merawatnya.
Seringkali halusinasi berhenti setelah otak mulai terbiasa dengan input visual yang makin sedikit.
Demikian laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Age and Aging.
2. Tusuk gigi dalam liver
Dalam kasus yang terkuak baru-baru ini, seorang perempuan berusia 45 tahun merasa tubuhnya makin lemah. Hingga suatu hari, ia dibawa ke rumah sakit akibat muntah-muntah dan menderita tekanan darah rendah.
Awalnya, dokter mengira ia mengidap infeksi. Tapi tes menunjukkan ada rongga penuh nanah sepanjang 2,5 cm di livernya. Operasi bedah kemudian mengungkap rongga itu ternyata potongan tusuk gigi yang ia telan, yang kemudian entah bagaimana berpindah dari jalur pencernaan dan berakhir di liver. Demikian dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports tahun 2012.
Dokter sejauh ini telah mempublikasikan 17 kasus di mana pasien menelan tusuk gigi, bahkan dalam kondisi utuh, yang berakhir di liver.
3. Kecanduan soda
Seorang perempuan 31 tahun asal Monaco dilarikan ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri. Tes medis menunjukkan ia menderita kekurangan kalium parah, detak jantung yang tak teratur, dan tak ada sejarah hormon dan sejarah penyakit jantung dalam keluarganya.
Ternyata, gara-garanya, ia menenggak 2 liter minuman cola setiap harinya, tanpa disertai cairan lain, setiap hari. Sejak usianya 15 tahun! Pantas saja.
Dokter mengatakan, cola bisa memicu menarik sisa air ke dalam perut, menyebabkan diare dan pencucian kalium dari tubuh. Jumlah kafein yang tinggi dalam cola juga bisa mengganggu penyerapan kalium. Sementara, rendahnya tingkat kalium diketahui menyebabkan masalah detak jantung.
Seminggu setelah menghentikan kebiasaannya minum cola, detak jantung pasien berangsur normal, demikian juga dengan level kalium. Demikian menurut laporan yang dipresentasikan dalam pertemuan dokter jantung di Athena, Yunani.
4. Ereksi permanen akibat tato
Keputusan seorang pria menato kemaluannya harus dibayar mahal:Â membuatnya ereksi permanen.
Seorang pemuda 19 tahun asal Iran membayar seniman tato untuk merajah huruf "M" -- nama belakang kekasihnya, dan frasa dalam Bahasa Persia yang berarti "semoga berhasil dalam perjalananmu" di kemaluannya.
Menurut dokter yang merawatnya, pasien merasakan sakit selama 8 hari setelah ditato. Lalu, kemaluannya secara permanen menjadi semi-ereksi. Kondisi itu ia derita 3 bulan sebelum mendapat bantuan medis.
Para dokter awalnya mencoba mengalirkan kelebihan darah di kemaluan pasien, tapi tak berhasil. Akhirnya pasien itu memutuskan, ia baik-baik saja dengan kondisinya dan menolak perawatan lebih lanjut. Demikian kasus yang dipublikasikan pada 2012 dalam Journal of Sexual Medicine.
5. Rambut tumbuh di bola mata
Seorang pemuda Iran sejak lahir mengidap tumor di matanya, letaknya tepat di bawah pupil. Saat ia mencapai usia 19 tahun, tumor itu tumbuh hingga sebesar 0,64 centimeter dan mulai ditumbuhi rambut.
Itu adalah jenis tumor limbal dermoid. Meski tak memicu kanker, ia bisa menumbuhkan tulang rawan, rambut, dan terkadang kelenjar keringat.
Dokter akhirnya mengangkat tumor berambut itu dari mata si pemuda. Demikian menurut laporan yang dipublikasikan Januari lalu dalam New England Journal of Medicine.
6. "Bintang" di mata
Sebuah pukulan di kepala meninggalkan jejak permanen di mata seorang pria Austria: tanda bintang di matanya. Demikian dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine edisi April.
Bola yang mengarah ke wajah, atau bahkan benturan airbag bisa memicu gelombang kejut ke mata, cukup kuat untuk merusak lensa mata dan memicu katarak. Dokter mengatakan, katarak yang terlihat di mata pria berusia 55 tahun itu termasuk aneh, karena serupa dengan bintang.
"Katarak itu secara alami berbentuk indah," kata dr Mark Fromer, ahli mata dari Lenox Hill Hospital, New York.
Umumnya, katarak dengan sebab yang sama, terlihat seperti awan putih kekuningan, bukan bintang. Dalam kasus seperti ini, operasi katarak bisa memperbaiki kemampuan penglihatan seseorang.
7. Kerongkongan yang melintir
Seorang perempuan 87 tahun asal Swiss meminta bantuan medis karena ia merasa kejang yang menyakitkan ketika menelan.
Foto sinar-X menguak bahwa kerongkongannya melintir saat ia makan. Kondisi itu membuatnya kehilangan bobot tubuh 5 kilogram dalam beberapa bulan. Demikian menurut kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine bulan Mei.
Spesialis kesehatan di AS, kepada LiveScience mengatakan, kerongkongan yang melintir adalah kasus aneh. Kondisi itu juga tak diketahui sebelumnya.
Kejang otot diduga penyebab nyeri yang dirasakan pasien. Alih-alih berkontraksi dan relaksasi, saat menerima makanan dari mulut lalu ke perut, otot-otot kerongkongan wanita ini bergerak secara bersamaan, kata dr John Pandolfino dari Northwestern Memorial Hospital di Chicago.
Tak ada obat atau penyembuhan atas kondisinya itu.
8. Overdosis kecap
Tak hanya alkohol atau obat-obatan, seorang remaja 19 tahun di Virginia mengalami overdosis, gara-gara menenggak 1 quart atau hampir seliter (0,946 liter) kecap -- untuk memenuhi sebuah tantangan.
Awalnya, ia merasa tubuhnya berkedut, lalu kejang, hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi koma selama 3 hari. Dokter mendiagnosis ia mengalami hipernatremia, kelebihan garam dalam aliran darahnya yang bisa berujung maut.
Satu quart kecap asin bisa mengandung 150 gram sodium. Sementara, kelebihan sodium dalam aliran darah akan menarik air keluar dari jaringan di dekatnya dengan proses yang disebut osmosis, yang menyetarakan konsentrasi dari garam di seluruh sel-sel.
Hipernatremia dapat mengekstraksi atau menguras air dari otak -- membuatnya menyusut dan berdarah. Dokter butuh waktu 5 jam dan 5,7 air gula dipompa ke dalam tubuh remaja itu agar kadar natriumnya kembali normal. Demikian menurut laporan yang diterbitkan Journal of Emergency Medicine.
9. Pusing saat lihat film porno
Seorang pria India yang frustasi pergi ke dokter, mengeluhkan kepalanya yang selalu pusing saat melihat film atau hal-hal bermuatan pornografi. Rasa sakit akan muncul 5 menit setelah ia menikmati video mesum, lalu nyeri memuncak setelah 8-10 menit.
Menurut dr Amy Gelfand, ahli saraf dari University of California, San Francisco School of Medicine, sakit kepala seksual primer adalah kasus yang misterius, juga langka.
Namun, satu persen dari populasi manusia mungkin menderita apa yang disebut sakit kepala seksual primer pada satu titik dalam kehidupannya.
Kebanyakan penderita mengalami sakit kepala mendadak saat orgasme. Yang lebih jarang, sakit kepala muncul perlahan saat gairah seksual meninggi.
Anehnya, pria India itu hanya mengalami sakit kepala saat menonton video porno, tidak pada saat melakukan masturbasi atau melakukan aktivitas seksual, demikian diungkap dalam kasus yang dipublikasikan pada 2012 lalu dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.
Dokter menduga, kontraksi otot pada leher dan rahang mungkin memicu sakit kepala yang dialami pasien asal India itu. Yang lain berteori saraf atau pembuluh darah di kepala menjadi terlalu sensitif terhadap respon seksual. Namun, penyebabnya masih merupakan misteri. (Ein/Yus)