Baru setahun kepemimpinannya pasca-pemerintahan diktator Husni Mubarak, Presiden Mohammed Morsi digulingkan oleh militer. Tak hanya dikudeta, Morsi juga dikabarkan ditahan oleh militer Mesir bersama pembantu seniornya, Essam El-Haddad.
Aksi pelengseran ini merupakan puncak dari unjuk rasa yang kerap digencarkan pada pemprotes Morsi. Mereka terus menekan sang presiden untuk turun sejak beberapa bulan terakhir.
Tak terima dengan penggulingan, pendukung Morsi dari aliansi Muslim Brotherhood dan partai muslim lainnya akan melakukan unjuk rasa balasan pada hari ini, Jumat (5/7/2013).
Pada Kamis 4 Juli kemarin, seperti dimuat Al Arabiya, kubu massa yang pro terhadap Morsi mengumumkan akan menggelar demonstrasi besar-besaran untuk memprotes aksi kudeta militer.
Massa yang tergabung dalam kesatuan 'National Alliance to Support Legitimacy' menyatakan tak terima dengan tindakan militer. Bagi mereka, penggulingan ini telah melanggar hukum.
Pengumuman unjuk rasa ini disampaikan saat berkumpul di wilayah Nasr City, Kairo, Kamis kemarin.
Diambil Alih Kepala Mahkamah Konstitusi
Kepemimpinan Mohammed Morsi sebagai Presiden Mesir berakhir melalui kudeta militer, juga protes rakyat di seluruh negeri. Kepala Mahkamah Konstitusi Adli Mansour lantas ditunjuk sebagai presiden sementara.
Berdasarkan dekrit militer, Adli Mansour akan menjadi presiden pada masa transisi, hingga pemimpin baru terpilih.
Upacara pengucapan sumpah digelar Kamis, sehari setelah militer menggulingkan Morsi -- yang menjadi tahanan rumah di lokasi yang sengaja dirahasiakan.
"Aku bersumpah akan menjaga sistem republik dan menghormati konstitusi dan hukum, dan menjaga apa yang diinginkan rakyat," kata Adli Mansour dalam sumpahnya. (Riz)
Pendukung Morsi Demo `Balas Dendam` Tolak Kudeta Militer
Baru setahun kepemimpinannya pasca-pemerintahan diktator Husni Mubarak, Presiden Mohammed Morsi digulingkan oleh militer.
Advertisement