Guru di Selandia Baru Tega Curi Bekal Makan Murid-muridnya

Untuk menghemat uang jajan, kebanyakan siswa membawa bekal demi mengisi perut pada siang hari. Namun ada beberapa siswi di Selandia Baru yang bekalnya dicuri oleh orang lain. Bukan temannya. Bukan penjaga sekolah. Tapi tak disangka yang melakukan adalah seorang guru perempuan.

Seorang guru di sebuah tempat pendidikan di Selandia Baru tega mencomot jatah makan siang muridnya sendiri. Hal itu terungkap setelah kamera CCTV menangkap aksinya.

Komite Sekolah yang memproses kasus ini bersama Dewan Guru menyatakan, "Dia (guru itu) berjanji tak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dan ia ingin keluar dari pekerjaan ini," kata petinggi sekolah, seperti dimuat Herald News, Jumat (5/7/2013).

Kasus ini mulai mencuat mulai November 2011. Saat itu, sejumlah murid melaporkan bekal mereka hilang. Anak-anak itu bilang, isi kotak makan siang mereka hilang.

Awalnya Dewan Guru tak percaya dengan pernyataan murid mereka. Untuk membuktikan kasus itu, Dewan Guru memasang kamera CCTV. Hasilnya terbukti, ada guru wanita yang tertangkap kamera sedang membuka kotak makan siang murid-murid.

Si guru yang tidak disebutkan namanya itu memindahkan bekal ke dalam kantung plastik. Beberapa isi makanan terlihat langsung dilahap guru tersebut.

Setelah terbukti, guru wanita itu dipanggil Dewan Guru. Ia pun kemudian mengakui tindakannya lewat surat. Ia mengakui ini adalah kesalahan serius. Namun ia tak membeberkan alasan kenapa melakukan perbuatan yang tak pantas seperti itu.

Hingga kini belum diketahui bagaimana nasib guru itu, apakah ia bakal dipecat, atau menjalani proses hukum.

Curi Uang

Kejadian serupa pernah terjadi di kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, pada Maret 2012 lalu. Seperti dilansir Huffington Post, Lynsai Green, ibu siswa kelas 2 di SD Gwynn menuntut guru wanita yang menyerang dan mencuri makan siang anaknya.

Lynsai menuduh si guru Marcelius Lockes mengambil uang anaknya dan murid lain untuk membeli soda. Bukannya si guru yang dituntut, tapi malah Dinas Pendidikan dan Walikota Baltimore yang dituntut Rp 9,9 miliar oleh si orangtua. (Riz/Yus)