Sukses

Wajah Asli Tibet Terancam Modernisasi

Pemerintah Cina menganggarkan jutaan yuan untuk menjadikan Tibet sebagai kawasan wisata. Sejumlah aktivis memprotes kebijakan itu karena dikhawatirkan bisa merusak keaslian Tibet.

Liputan6.com, Lhasa: Langit biru, barisan awan putih, gunung salju, dan danau dataran tinggi yang indah di Tibet mungkin tak lestari lagi di masa mendatang. Pemerintah Cina berencana menjadikan daerah tenang di ketinggian sekitar 4.000 meter dari permukaan laut itu sebagai kawasan wisata. Untuk itu, pemerintah Cina menganggarkan hingga jutaan Yuan. Kebijakan yang tidak populis ini memancing protes sejumlah aktivis. Mereka khawatir niat tersebut mengancam kelestarian budaya asli Negeri Atap Dunia itu. Karena itu juga, para aktivis tersebut berniat memperjuangkan keaslian Tibet sampai kapan pun.

Alih-alih rencana tersebut terwujud, saat ini saja Tibet sudah tak tenang lagi. Para wisatawan yang datang menjadikan kawasan tersebut ramai. Arus lalu lintas di Lasha, ibu kota Tibet, selalu macet. Mereka hendak mengunjungi Kuil Jokhang yang dibangun sekitar 1.300 tahun sebagai tanda kemenangan atas pernikahan Putri Tang dan Raja Songtsen Gampu--raja yang berhasil menyatukan Tibet di abad ke-7. Para wisatawan itu juga hendak datang ke Istana Potala, tenpat pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, tinggal. Sejauh ini, sejumlah hotel mewah, restoran dan pusat perbelanjaan juga tengah dibangun menggantikan rumah-rumah tradisional Tibet.(SID/Indreswari)
    Video Terkini