Liputan6.com, Paris: Amerika Serikat membuat daftar mantan pejabat Irak yang paling dicari. Sekutunya Israel juga memiliki lis tokoh perlawanan Palestina yang paling diburu. Tak mau kalah, sebuah asosiasi sayap kiri di Prancis meluncurkan deretan pejabat AS yang paling berbahaya. Uniknya daftar ini disusun dalam bentuk kartu remi dan diluncurkan di Paris, baru-baru ini.
Posisi raja wajik ditempati Presiden George Walker Bush. Ada keterangan kocak di bawahnya yang menyebut Bush sebagai presiden klub bisbol. Di situ ditulis, jabatan tersebut lebih pantas ketimbang menjadi pemimpin negara Adikuasa. Sedangkan Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld menempati posisi as sekop.
Namun, tidak semua dari 52 tokoh di kartu itu melulu pejabat dari Negeri Paman Sam. Pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin menempati posisi joker. Alasannya tokoh yang masih diburu ini dianggap bersekongkol dengan Badan Intelijen AS (CIA).
Otak di balik pembuatan susunan kartu remi ini adalah penulis Prancis, Thierry Meyssan. Dia juga yang menulis buku 9-11: The Big Lie. Buku ini memaparkan teori Meyssan bahwa peristiwa 11 September 2001 sebenarnya dilakukan salah satu faksi internal dalam tubuh militer AS yang menjalin kerja sama dengan Usamah bin Ladin. Meyssan juga mengungkapkan, tidak pernah ada pesawat yang menabrak Kantor Departemen Pertahanan AS atau Pentagon di Arlington Virginia.
Susunan kartu remi ini adalah gagasan terbaru Meyssen yang juga didasarkan pada teorinya yang kontroversial itu. Kartu remi tersebut dijual dalam edisi bahasa Prancis dengan harga 80 euro atau sekitar Rp 780 ribu per paket. Dalam waktu dekat, kartu-kartu ini akan diterjemahkan ke dalam sepuluh bahasa dan dijual bebas di toko-toko umum.
Sebelumnya, sebuah harian Rusia membuat satu set kartu remi bergambar wajah presiden. George Bush menjadi proyek percontohan pertama mereka. Kartu remi bernama The United Cards of America itu terbukti sukses membantu Presiden Rusia Vladimir Putin mengenali kerabat Bush saat rombongan Presiden AS ini bertandang ke Moskow, belum lama berselang [baca: Mengenali Kerabat Presiden AS dari Kartu Remi]. Wisatawan lokal maupun domestik menggemari kartu remi produksi terbatas tersebut. Kartu ini laris manis. Maklum, harganya relatif murah sekitar US$ 8 per set.(TNA/Nurul Larasati)
Posisi raja wajik ditempati Presiden George Walker Bush. Ada keterangan kocak di bawahnya yang menyebut Bush sebagai presiden klub bisbol. Di situ ditulis, jabatan tersebut lebih pantas ketimbang menjadi pemimpin negara Adikuasa. Sedangkan Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld menempati posisi as sekop.
Namun, tidak semua dari 52 tokoh di kartu itu melulu pejabat dari Negeri Paman Sam. Pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin menempati posisi joker. Alasannya tokoh yang masih diburu ini dianggap bersekongkol dengan Badan Intelijen AS (CIA).
Otak di balik pembuatan susunan kartu remi ini adalah penulis Prancis, Thierry Meyssan. Dia juga yang menulis buku 9-11: The Big Lie. Buku ini memaparkan teori Meyssan bahwa peristiwa 11 September 2001 sebenarnya dilakukan salah satu faksi internal dalam tubuh militer AS yang menjalin kerja sama dengan Usamah bin Ladin. Meyssan juga mengungkapkan, tidak pernah ada pesawat yang menabrak Kantor Departemen Pertahanan AS atau Pentagon di Arlington Virginia.
Susunan kartu remi ini adalah gagasan terbaru Meyssen yang juga didasarkan pada teorinya yang kontroversial itu. Kartu remi tersebut dijual dalam edisi bahasa Prancis dengan harga 80 euro atau sekitar Rp 780 ribu per paket. Dalam waktu dekat, kartu-kartu ini akan diterjemahkan ke dalam sepuluh bahasa dan dijual bebas di toko-toko umum.
Sebelumnya, sebuah harian Rusia membuat satu set kartu remi bergambar wajah presiden. George Bush menjadi proyek percontohan pertama mereka. Kartu remi bernama The United Cards of America itu terbukti sukses membantu Presiden Rusia Vladimir Putin mengenali kerabat Bush saat rombongan Presiden AS ini bertandang ke Moskow, belum lama berselang [baca: Mengenali Kerabat Presiden AS dari Kartu Remi]. Wisatawan lokal maupun domestik menggemari kartu remi produksi terbatas tersebut. Kartu ini laris manis. Maklum, harganya relatif murah sekitar US$ 8 per set.(TNA/Nurul Larasati)