Sukses

Korban Tewas `Kereta Hantu` Bertambah Lagi, Jadi 33 Orang

5 Jasad kembali ditemukan dekat lokasi ledakan 'kereta hantu' yang meledak, setelah berjalan sendiri tanpa masinis pada Sabtu 6 Juli lalu.

Warga Kanada memperingati insiden meledaknya kereta bahan bakar minyak (BBM) di Kota Lac-Megantic. Bel gereja dibunyikan 50 kali sebagai ungkapan duka kepada para korban tewas. Mereka tewas saat berada di lokasi 'kereta hantu' yang meledak, setelah berjalan sendiri tanpa masinis pada Sabtu 6 Juli lalu.

Kabar terbaru, seperti dimuat BBC, Minggu (14/7/2013), 5 jasad kembali ditemukan di dekat ledakan. Sehingga jumlah korban tewas kini berjumlah 33 orang. "Total korban tewas saat ini ada 33 orang," kata pejabat setempat.

Banyak korban tewas yang belum teridentifikasi. Sementara 17 orang lainnya dinyatakan masih hilang. Mereka diduga kuat tewas di balik puing-puing bangunan yang terkena ledakan.

Sebelumnya juru bicara Kepolisian Quebec, Michel Forget menyatakan, sebelumnya korban tewas berjumlah 28 orang. Sebanyak 8 orang di antaranya berhasil diidentifikasi.

Kereta yang berisi 72 mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) itu tergelincir pada Sabtu 6 Juli 2013 dini hari, dekat perbatasan Quebec-Maine. Kereta meluncur sendiri lalu meledak hingga menyambar ke perumahan dan tempat umum di sekitarnya.

Aparat berwenang masih menelusuri penyebab kereta berjalan sendiri hingga meledak. Namun warga setempat meyakini kereta tersebut dikendalikan oleh hantu. Rumor ini pun dengan cepat menyebar dan menjadi buah bibir dan ketakutan para penduduk.

"Tak ada masinis. Juga tak berawak," kata seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya di depan toko kelontong.

Kabar ini semakin diperkuat oleh pernyataan seorang saksi mata yang menyebut kereta itu berjalan tanpa masinis dengan kecepatan biasa-biasa saja saat menuju Kota Lac-Megantic.

Kepala Perkeretaapian wilayah tersebut, Denis Lauzon menyatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi penyebab kenapa kereta bergerak sendiri tanpa masinis.

"Kami belum bisa memberikan pernyataan resmi," ungkap Denis.

Dalam lansiran BBC, kecelakaan ini diduga akibat cara parkir kereta yang salah di tempat pemberhentiannya. Sehingga kereta meluncur tanpa ada yang mengendalikan ke arah kota Lac-Megantic yang berada di dataran rendah.

Lilin Kecil

Pada Jumat 12 Juli sore kemarin, warga Kanada berkumpul di dekat lokasi ledakan. Mereka beramai-ramai menyalakan lilin kecil untuk memperingati tragedi maut ini.

Seorang guru, Dominique Bordeleau mengaku telah memajang foto 2 mantan muridnya yang menjadi korban. Foto itu dipampang di lokasi peringatan lilin kecil itu.  "Tiap kali aku melihat foto mereka, miris rasanya," kata Dominique kepada Reuters.

Peringatan tragedi ini juga digelar di kota lain, Montreal. Sekitar 200 orang menghadiri upacara di Basilika Notre Dame, Montreal.

"Saya datang untuk mendukung mereka yang berkabung di sana. Insiden itu sungguh mengerikan ," kata warga Montreal, Nathalie Bolduc dalam Montreal Gazette.

Sejak kejadian, sekitar 200 polisi telah dikerahkan, termasuk 60 penyidik untuk mengungkap penyebab kereta meluncur sendiri. Tapi polisi mengaku kesulitan mengevakuasi para korban lantaran kandungan bensin yang sangat kuat dan melekat. Pernapasan mereka terganggu.

"Tempat ini penuh dengan zat bensin yang pekat. Kami terus mencoba cara lain untuk menyelesaikan semuanya," ujar juru bicara Kepolisian Quebec, Michel Forget, seperti dimuat News.com.au. (Riz/Ism)

Video Terkini