Sukses

Dicurigai Angkut Rudal, Kapal Korea Utara Ditahan di Panama

Kapal yang berlayar dari Kuba itu juga bermuatan benda yang diduga "peralatan rudal canggih". Kaptennya mencoba bunuh diri.

Korea Utara, negara paling mengisolasi diri di dunia, kembali menjadi topik pemberitaan. Bukan soal ancaman peluncuran rudal Musudan yang sempat membuat ketar-ketir dunia, juga bukan soal pembahasan kawasan industri Kaesong yang sedang berlangsung dengan negara tetangga, Korea Selatan.

Kabar anyar datang dari Panama yang mengaku telah menangkap kapal berbendera Korut diduga bermuatan kargo militer yang tidak dideklarasikan.

Presiden Panama, Ricardo Martinelli, mengatakan  kapal yang berlayar dari Kuba itu juga bermuatan benda yang diduga "peralatan rudal canggih".

Pak Presiden juga memposting foto yang terlihat seperti benda besar berwarna hijau di dalam kontainer kargo dalam akun Twitternya.

Jika benar isinya adalah peralatan militer, ini jelas melanggar aturan. Sebab, berdasarkan sanksi PBB, Korut dilarang mengekspor dan mengimpor senjata, kecuali senjata ringan.

Sanksi tersebut diperkuat setelah uji nuklir ketiga yang digelar negeri pimpinan Kim Jong-un itu pada 12 Februari 2013 lalu --  termasuk permintaan agar aparat negara menginspeksi kargo mencurigakan kapal berbendera Korut.

Kapal tersebut dihentikan dekat Manzanillo, dekat kanal sisi Atlantik.

Presiden Martinelli mengatakan, aparatnya awalnya menginspeksi kapal untuk mencari kemungkinan adanya obat-obatan terlarang atau narkoba. Namun, mereka justru menemukan dugaan senjata dalam kontainer gula coklat.

"Kami akan terus membongkar kapal itu untuk mengetahui pasti apa yang ada di dalamnya," kata dia seperti dimuat BBC, Selasa (16/7/2013).

Sementara, semua kru kapal kini berada dalam penahanan, termasuk kapten -- yang menurut Martinelli, mencoba bunuh diri saat aparat menginspeksi kapal. (Ein/Yus)