Oleh-oleh apa yang biasa Anda bawa setelah liburan? Gantungan gunci? Makanan khas? Namun, ternyata bukan itu yang dibawa Rochelle Harris, wanita asal Inggris yang baru saja pulang dari Peru, Amerika Selatan.
'Oleh-oleh' yang diperoleh wanita 27 tahun itu sama sekali tak diharapkan: belatung di telinga. Maka rusaklah kenangan liburan pertamanya ke negeri Amerika Latin itu. Mengerikan!
Rochelle tentu saja sama sekali tak menyangka. Namun, ia ingat, saat berada di Peru, ia pernah dikerubungi segerombolan lalat. Bahkan, seekor lalat berhasil masuk ke telinganya tapi ia segera mengusir.
Lalu, terjadilah tragedi. Dalam perjalanan pulang ke Inggris, Rochelle merasakan sakit kepala tak terkira. Satu sisi wajahnya tersiksa. Perempuan itu juga mulai mendengar suara-suara mirip garukan aneh. Keesokan harinya, Rochelle terbangun dengan bantal yang basah akibat cairan dari telinganya.
Untuk mengusir rasa penasaran, akhirnya Rochelle mengunjungi Royal Derby Hospital, Inggris. Awalnya, dokter tak begitu menanggapi keluhannya karena dianggap hanya infeksi kecil.
Setelah pihak rumah sakit merujuknya ke bagian telinga hidung dan tenggorokan (THT), Rochelle diminta untuk menjalani pemindaian di telinganya, dan mendengar hasil pemeriksaan yang mengejutkan. Ada lubang di saluran telinganya, tapi awalnya dokter tak ingin mengungkap apa penyebabnya.
"Mungkin ia tak tahu bagaimana menyampaikan pada kami, makanya ia diam saja. Lalu, ibuku berkata, ‘Tolong beri tahu kami, Dok.’ Akhirnya, dokter berkata, ‘Ada belatung dalam telinga Anda.’ Lalu, aku menangis sejadi-jadinya,” kata Rochelle seperti dimuat News.com.au, Rabu (17/7/2013).
Awalnya, dokter mencoba untuk mengeluarkan belatung itu, tapi justru petugas medis memergoki larva itu masuk lebih dalam ke kepala Rochelle.
Situasi akan bertambah parah jika belatung itu berhasil menembus otaknya.
Fatal Jika Masuk ke Otak
Melihat situasi yang berpotensi bahaya, dokter meminta wanita 27 tahun itu untuk memeriksakan otaknya. Untuk melihat apa saja kerusakan yang disebabkan oleh belatung, mengetahui berapa banyak jumlah larva lalat, dan di mana saja lokasinya.
"Aku takut bukan main. Bertanya-tanya, apakah belatung-belatung itu ada di otakku. Kemudian saya berpikir, jika itu terjadi, situasi ini sangat serius,” kata Rochelle seperti yang dimuat Daily Mail, Rabu (17/7/2013).
Ada kemungkinan belatung itu memasuki daerah kepala Rochelle. Jika itu terjadi, wanita itu bisa menderita meningitis. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Tak hanya itu, jika ada belatung yang memakan bagian saraf wajahnya, Rochelle akan mengalami lumpuh di area wajah. Ada juga kemungkinan mengalami kerusakan pembuluh darah.
Untung saja, scan menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan di gendang telinga, pembuluh darah atau saraf wajah.
Belatung Bertelur di Telinga
Scan otak Rochelle menunjukkan belatung itu telah melubangi saluran telinganya sebesar 12 mm atau 1,2 cm.
Usaha lain dicoba tim medis, yaitu mematikan belatung dengan melumuri telinga Rochelle dengan minyak zaitun. Berharap cairan itu akan menenggelamkan belatung. Namun, usaha itu tak sepenuhnya berhasil. Dokter mengira masih ada 1 hewan lagi yang tersisa di telinga Rochelle.
Akhirnya, untuk memusnahkan binatang itu, dokter dan ahli bedah meneliti telinga Rochelle dengan menggunakan mikroskop dan spekulum atau alat periksa yang biasa memeriksa keadaan dalam rongga tubuh. Dan, mereka terkejut dengan penemuannya.
Ketika mengeksplorasi telinga Rochelle lebih dalam, mereka menemukan ada 8 belatung besar yang dalam telinga itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, hanya dua dari delapan belatung besar yang berhasil dimusnahkan dengan minyak zaitun.
Akhirnya, belatung itu berhasil diangkat, dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Ternyata, asal usulnya dari lalat bernama Cochliomyia yang biasa menguraikan mayat -- lalu bertelur dalam telinga Rochelle.
Untungnya lagi, Rochelle tidak menderita konsekuensi atau trauma jangka panjang. (Ein/Yus)
'Oleh-oleh' yang diperoleh wanita 27 tahun itu sama sekali tak diharapkan: belatung di telinga. Maka rusaklah kenangan liburan pertamanya ke negeri Amerika Latin itu. Mengerikan!
Rochelle tentu saja sama sekali tak menyangka. Namun, ia ingat, saat berada di Peru, ia pernah dikerubungi segerombolan lalat. Bahkan, seekor lalat berhasil masuk ke telinganya tapi ia segera mengusir.
Lalu, terjadilah tragedi. Dalam perjalanan pulang ke Inggris, Rochelle merasakan sakit kepala tak terkira. Satu sisi wajahnya tersiksa. Perempuan itu juga mulai mendengar suara-suara mirip garukan aneh. Keesokan harinya, Rochelle terbangun dengan bantal yang basah akibat cairan dari telinganya.
Untuk mengusir rasa penasaran, akhirnya Rochelle mengunjungi Royal Derby Hospital, Inggris. Awalnya, dokter tak begitu menanggapi keluhannya karena dianggap hanya infeksi kecil.
Setelah pihak rumah sakit merujuknya ke bagian telinga hidung dan tenggorokan (THT), Rochelle diminta untuk menjalani pemindaian di telinganya, dan mendengar hasil pemeriksaan yang mengejutkan. Ada lubang di saluran telinganya, tapi awalnya dokter tak ingin mengungkap apa penyebabnya.
"Mungkin ia tak tahu bagaimana menyampaikan pada kami, makanya ia diam saja. Lalu, ibuku berkata, ‘Tolong beri tahu kami, Dok.’ Akhirnya, dokter berkata, ‘Ada belatung dalam telinga Anda.’ Lalu, aku menangis sejadi-jadinya,” kata Rochelle seperti dimuat News.com.au, Rabu (17/7/2013).
Awalnya, dokter mencoba untuk mengeluarkan belatung itu, tapi justru petugas medis memergoki larva itu masuk lebih dalam ke kepala Rochelle.
Situasi akan bertambah parah jika belatung itu berhasil menembus otaknya.
Fatal Jika Masuk ke Otak
Melihat situasi yang berpotensi bahaya, dokter meminta wanita 27 tahun itu untuk memeriksakan otaknya. Untuk melihat apa saja kerusakan yang disebabkan oleh belatung, mengetahui berapa banyak jumlah larva lalat, dan di mana saja lokasinya.
"Aku takut bukan main. Bertanya-tanya, apakah belatung-belatung itu ada di otakku. Kemudian saya berpikir, jika itu terjadi, situasi ini sangat serius,” kata Rochelle seperti yang dimuat Daily Mail, Rabu (17/7/2013).
Ada kemungkinan belatung itu memasuki daerah kepala Rochelle. Jika itu terjadi, wanita itu bisa menderita meningitis. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Tak hanya itu, jika ada belatung yang memakan bagian saraf wajahnya, Rochelle akan mengalami lumpuh di area wajah. Ada juga kemungkinan mengalami kerusakan pembuluh darah.
Untung saja, scan menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan di gendang telinga, pembuluh darah atau saraf wajah.
Belatung Bertelur di Telinga
Scan otak Rochelle menunjukkan belatung itu telah melubangi saluran telinganya sebesar 12 mm atau 1,2 cm.
Usaha lain dicoba tim medis, yaitu mematikan belatung dengan melumuri telinga Rochelle dengan minyak zaitun. Berharap cairan itu akan menenggelamkan belatung. Namun, usaha itu tak sepenuhnya berhasil. Dokter mengira masih ada 1 hewan lagi yang tersisa di telinga Rochelle.
Akhirnya, untuk memusnahkan binatang itu, dokter dan ahli bedah meneliti telinga Rochelle dengan menggunakan mikroskop dan spekulum atau alat periksa yang biasa memeriksa keadaan dalam rongga tubuh. Dan, mereka terkejut dengan penemuannya.
Ketika mengeksplorasi telinga Rochelle lebih dalam, mereka menemukan ada 8 belatung besar yang dalam telinga itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, hanya dua dari delapan belatung besar yang berhasil dimusnahkan dengan minyak zaitun.
Akhirnya, belatung itu berhasil diangkat, dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Ternyata, asal usulnya dari lalat bernama Cochliomyia yang biasa menguraikan mayat -- lalu bertelur dalam telinga Rochelle.
Untungnya lagi, Rochelle tidak menderita konsekuensi atau trauma jangka panjang. (Ein/Yus)