Sukses

Korut kepada Panama: Kapal Kami Berisi Senjata Usang, Lepaskan!

Korut menggambarkan insiden penangkapan oleh aparat Panama sebagai "kasus yang abnormal".

Aparat Panama membongkar keberadaan senjata yang ditutupi kedok ribuan karung gula coklat di kapal berbendera Korea Utara. Puluhan kru, yang sempat melawan, juga ditahan.

Menyusul penahanan kapal dan krunya, negeri yang dipimping Kim Jong-un itu tak tinggal diam. Korut mengirimkan pesan pada otoritas Panama: "Lepaskan kapal kami dan biarkan awak kapal pergi."

"Otoritas penyelidik Panama secara gegabah menyerang dan menahan kapten dan awak kapal dengan alasan 'investigasi narkoba'. Namun, setelah melakukan pencarian, mereka tidak menemukan narkotika apapun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut kepada KCNA Rabu kemarin, seperti dimuat CNN, Kamis (18/7/2013).

"Mereka menjustifikasi tindakan kekerasan mereka, dengan mengalihkan isu ke kargo lain dalam kapal. Padahal isi kargo itu bukan apa-apa, hanya senjata usang, yang akan dikirim kembali ke Kuba setelah diperbaiki. Dan ini sesuai dengan kontrak resmi."

Menurut laporan media plat merah Korut, sang juru bicara menggambarkan insiden itu sebagai "kasus yang abnormal".

"Otoritas di Panama harus mengambil langkah untuk melepaskan awak yang ditangkap beserta kapal, tanpa penundaan," demikian menurut KCNA.

Sebelumnya, Panama secara formal meminta petunjuk PBB, bagaimana menangani kasus ini. Menteri Luar Negeri Fernando Nunez berharap, perwakilan PBB segera datang ke negaranya, untuk melakukan invesigasi.

Sebab, ada dugaan apa yang dilakukan Korut melanggar sanksi PBB, bahwa negara itu tidak boleh mengimpor dan mengekspor senjata, ganjaran atas program senjata nuklirnya.

Juru bicara PBB menyebut, Sekjen PBB Ban Ki-moon "memuji aksi yang diambil Panama."

Senjata dari Kuba

Pada Selasa 16 Juli malam, Kuba mengakui senjata tersebut berasal negaranya. Selain 10.000 ton gula, Kementerian Luar Negeri Kuba mengatakan, kapal tersebut juga memuat "240 metrik ton senjata defensif usang" yang dikirim ke Korea Utara untuk diperbaiki, dan kemudian akan dibawa kembali ke Kuba.

"Perjanjian yang dilakukan Kuba dalam hal ini, dilatarbelakangi kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas pertahanan dalam rangka mempertahankan kedaulatan negara," demikian pernyataan Kemenlu Kuba. "Republik Kuba menegaskan kembali komitmen yang teguh terhadap perdamaian dunia, pelucutan senjata-- termasuk perlucutan senjata nuklir, dan menghormati hukum internasional."

Pernyataan Pemerintah Kuba yang disiarkan di televisi negara itu menjadi babak terakhir dari sebuah drama internasional yang memiliki elemen dari sebuah thriller: konfrontasi dengan kekerasan di sebuah kapal, rudal rahasia yang disembunyikan dalam kapal, serangan jantung, dan usaha bunuh diri sang kapten kapal.

Kapal Korut bermuatan rahasia tersebut diamankan Senin lalu. Diikuti penahanan 35 kru kapal.

Menteri Keamanan Panama Jose Raul Mulino menggambarkan aksi kekerasan yang terjadi di dalam kapal, saat para kru berusaha menyabotase kapal dengan memotong kabel crane yang digunakan untuk bongkar muat kargo.

Perlawanan terhadap aparat Panama yang dilakukan kru kapal, diwarnai insiden serangan jantung yang dialami kapten kapal, yang lantas mencoba untuk bunuh diri. (Ein/Sss)
Video Terkini