Gejala `Aneh` Korban Sambaran Petir, Ini Cara Mencegahnya!

Ada sebuah 'klub' yang terbuka bagi seluruh orang di dunia. Namun, mungkin tak ada orang yang sukarela ingin jadi anggotanya. Bagaimana tidak, ini adalah kumpulan khusus untuk mereka yang selamat dari sambaran petir.

Salah satunya, Lightning Strike and Electrical Shock Survivors International, yang menyediakan informasi dan dukungan pada korban dan keluarga.

Dan, jangan pernah remehkan kekuatan petir. Kecelakaan penerbangan 214 pesawat Pan American pada 8 Desember 1963 yang menewaskan 81 orang, salah satunya dipicu sambaran halilintar.

Bila menyambar manusia secara langsung, itu bisa berarti maut. Data menyebut, 24 ribu orang tewas akibat sambaran petir di seluruh dunia. Dan, 240 ribu lainnya berhasil bertahan hidup.

Namun, meski selamat, tak mudah bagi korban untuk menjalani hidup. Kebanyakan mengalami efek jangka panjang yang bisa berlangsung puluhan tahun. Karena sambaran petir bisa mengandung ribuan volt listrik per kaki persegi, kerusakan saraf parah adalah gejala umum dilaporkan korban. Mereka juga mengeluhkan masalah kognitif seperti kehilangan memori, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan perubahan kepribadian.  

"Banyak rutinitas -- di mana Anda meletakkan kunci-kunci, catatan, dan hal-hal multitasking -- ada potongan yang hilang," kata  Dr. Mary Ann Cooper, Direktur Lightning Injury Research Program di  University of Illinois, Chicago, seperti dimuat situs LiveScience.

"Teman-teman tak lagi datang. Sebab mereka (korban) tak lagi memahami lelucon, tak nyambung secara sosial."

Salah satu korban, Russ Chapman, sedang berjalan di menyeberangi parkiran suatu hari di tahun 1999 di Littleton, Colorado. Tiba-tiba petir menyambar di dekatnya, membuatnya terhempas ke trotoar.

Sejak itu Chapman dipecat dari pekerjaannya, karena sering lupa bekerja. Ia juga kerap tak bisa makan dan menderita masalah kesehatan termasuk sakit kepala parah, gangguan tidur, dan epilepsi.

"Orang-orang mungkin berpikir aku sangat aneh," kata Chapman kepada NBC News.

Tips Selamat dari Sambaran Petir

Cara terbaik yang dilakukan agar selamat adalah menghindari sambaran petir. Badan manajemen gawat darurat federal AS (FEMA) merekomendasikan orang untuk mematuhi aturan 30/30: setelah melihat petir, jangan menunggu 30 kali hitungan sebelum mendengar guntur, segera masuk ke dalam bangunan (karena itu berarti petir sudah dekat). Dan jangan ke luar sampai 30 menit setelah guntur terakhir terdengar.

Gudang, tanah galian, halte bis, dan struktur lain tidak memberikan perlindungan nyata, alih-alih ia bisa jadi target sambaran petir. Sebaliknya, cari bangunan kukuh dengan kabel dan pipa yang akan mengarahkan muatan listrik menjauh.

Lebih aman berada di dalam kendaraan dari pada di tempat terbuka. Asal kendaraan itu beratap dengan jendela tertutup. Kerangka logam dalam kendaraan akan jadi pelindung, selama penumpangnya tak menyentuh bagian logam.

Ingat, ban karet dan sol sepatu dari karet nyaris tak memberikan perlindungan apapun terhadap petir. Nyatanya, banyak korban adalah petani yang berada di tempat terbuka sedang mengendarai traktor beroda  karet dan mengenakan boot karet.

Jika Anda berada di tempat terbuka, pergi lah ke daerah yang lebih rendah, seperti lembah dan dataran rendah. Tapi, hati-hati dengan potensi banjir bandang. Sementara, jika berada di perahu di tengah perairan, segera menepi.

Ketika rambut terasa seperti berdiri, itu berarti petir hampir menyambar. Usaha terakhir menyelamatkan diri, berjongkok, kepala di antara lutut, dan tutup telinga untuk meminimalisasi gangguan pendengaran.

Jangan berbaring di tanah. Hindari kontak langsung dengan tanah, sebab muatan listrik bisa menjalar di sana.

Kalau sampai seseorang tersambar petir, tolong secepatnya. Korban tidak membawa muatan listrik dan tidak bisa menyetrum atau menyakiti siapapun.

Berkekuatan Dahsyat

Sambaran petir umumnya mengandung 300 juta volt listrik. Cukup untuk menyalakan lampu neon 100 watt selama setahun penuh. Demikian menurut National Weather Service.

Di AS, sambaran petir menewaskan sekitar 100 orang tiap tahun, dan melukai 1.000 lainnya.

FEMA memperkirakan, peluang seseorang tersambar petir saat ini adalah 1:600.000. Selama 100 tahun terakhir jumlah korban menurun di AS, seiring makin sedikit orang bekerja di luar rumah atau pertanian.

Sementara, tak ada wilayah di dunia yang disambar petir sesering Afrika Tengah. Salah satu wilayah terpencil di Afrika -- Desa Kifuka di Republik Demokratik Kongo -- disambar petir 158 kali tiap tahun. (Ein/Yus)