Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto-foto Bumi dan Bulan, yang diambil dari pesawat luar angkasa yang mengorbit Planet Saturnus. Dalam jarak hampir semiliar mil jauhnya.
Dalam foto yang dihasilkan pesawat Cassini pada 19 Juli 2013 lalu, planet manusia dan satelitnya bagai titik-titik kecil. Mewakili kesejatian kita, manusia, di alam semesta: kecil dan tak berarti.
Ini adalah foto terjauh yang pernah diambil oleh manusia, meski lewat alat. Sebelumnya, pada 1990, wahana Voyager pernah memotret Bumi dari Saturnus, menghasilkan citra bersejarah yang disebut "Pale Blue Dot".
Saat pesawat NASA mengambil gambar, kepala tim kamera Cassini, Carolyn Porco meminta orang-orang melambaikan tangan -- dalam peristiwa yang ia gambarkan sebagai "sesi foto kosmik antarplanet" pada 19 Juli lalu.
"Hati saya bergetar mengetahui orang-orang di seluruh dunia menghentikan kegiatan mereka sesaat, untuk pergi ke luar dan memberi salam antarplanet pada robot yang membuat gambar-gambar ini," kata Dr Porco dari Space Science Institute di Boulder, Colorado.
Citra-citra ini merupakan bagian dari mosaik besar -- atau potret multi-gambar -- seluruh sistem Saturnus yang sedang disusun para ilmuwan.
Gambar Bumi dari kejauhan Tata Surya amatlah jarang, karena dari kejauhan, Bumi terlihat sangat dekat dengan Matahari yang bersinar terang.
Seperti halnya retina seseorang bisa rusak saat melihat langsung ke arah Matahari. Detektor sensitif pada kamera bisa rusak akibat sinar tenang.
Sementara gambar yang dihasilkan Cassini diambil saat Matahari bergerak di belakang Saturnus, dari sudut pandang pesawat luar angkasa itu, menghalangi sebagian cahaya yang terpancar. (Ein)
Dalam foto yang dihasilkan pesawat Cassini pada 19 Juli 2013 lalu, planet manusia dan satelitnya bagai titik-titik kecil. Mewakili kesejatian kita, manusia, di alam semesta: kecil dan tak berarti.
Ini adalah foto terjauh yang pernah diambil oleh manusia, meski lewat alat. Sebelumnya, pada 1990, wahana Voyager pernah memotret Bumi dari Saturnus, menghasilkan citra bersejarah yang disebut "Pale Blue Dot".
Saat pesawat NASA mengambil gambar, kepala tim kamera Cassini, Carolyn Porco meminta orang-orang melambaikan tangan -- dalam peristiwa yang ia gambarkan sebagai "sesi foto kosmik antarplanet" pada 19 Juli lalu.
"Hati saya bergetar mengetahui orang-orang di seluruh dunia menghentikan kegiatan mereka sesaat, untuk pergi ke luar dan memberi salam antarplanet pada robot yang membuat gambar-gambar ini," kata Dr Porco dari Space Science Institute di Boulder, Colorado.
Citra-citra ini merupakan bagian dari mosaik besar -- atau potret multi-gambar -- seluruh sistem Saturnus yang sedang disusun para ilmuwan.
Gambar Bumi dari kejauhan Tata Surya amatlah jarang, karena dari kejauhan, Bumi terlihat sangat dekat dengan Matahari yang bersinar terang.
Seperti halnya retina seseorang bisa rusak saat melihat langsung ke arah Matahari. Detektor sensitif pada kamera bisa rusak akibat sinar tenang.
Sementara gambar yang dihasilkan Cassini diambil saat Matahari bergerak di belakang Saturnus, dari sudut pandang pesawat luar angkasa itu, menghalangi sebagian cahaya yang terpancar. (Ein)