Foto-foto yang menunjukkan siswa sekolah Seri Pristana di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia sedang makan di ruang ganti, yang terletak di sebelah toilet menjadi buah bibir di Facebook. Momen miris itu diketahui khalayak setelah orangtua salah satu murid memposting foto anak-anak yang sedang menyantap makanan di tempat tak sepantasnya.
Orangtua yang dirahasiakan identitasnya itu memilih untuk beralih ke media sosial dalam menyampaikan keluhannya. Sebab ia mengaku telah menyampaikan keluhan kepada sekolah dan tak ditanggapi. Demikian seperti dimuat TheStar.MY, Rabu (24/7/2013).
"Ketika aku mengunjungi sekolah pada Senin 22 Juli sore, staf sekolah mengatakan kepadaku kantin ditutup karena tidak ada yang akan membersihkannya," ujar orangtua murid itu menirukan ucapan staf sekolah.
"Dia mengatakan jika aku tidak senang dengan kondisi itu, aku harus mengatakannya kepada kepala sekolah, yang ketika saya datang sudah pulang," sambungnya.
Orangtua itu mengatakan dirinya sangat marah, karena orangtua tidak diberitahu kantin sekolah ditutup.
"Aku bekerja lembur selama seminggu terakhir, jadi aku tidak bisa menyiapkan makanan yang tepat untuk putriku. Aku pikir dia bisa membeli makanan di sekolah. Aku pun sempat bertanya-tanya, mengapa ia tidak menghabiskan uang sakunya," paparnya.
Dia menambahkan, "ketika aku bertanya kepada staf sekolah mengapa orangtua tidak diberitahu tentang penutupan (kantin), staf itu menjawab itu (penutupan) adalah hal yang wajar. Kantin akan ditutup selama bulan puasa."
Dia juga mengaku telah memberitahukan hal miris yang dialami murid-murid non-muslim itu kepada orangtua lainnya. Namun mereka menolak untuk menyuarakan hal itu kepada kepala sekolah, karena takut anak-anak mereka akan bermasalah di sekolah.
Padahal kantin darurat yang dikunjunginya saat itu, begitu pengap karena minim jendela dan hanya memiliki 1 ventilator udara.
Dikecam
Setelah foto-foto itu hits di Facebook, ratusan orang pun memberikan komentar pedas. Komentar dari berbagai kalangan itu mengecam tindakan pihak sekolah Seri Pristana, yang mengubah ruangan ganti yang bersebelahan dengan toilet menjadi kantin sementara.
Berikut beberapa petikan komentar pedas tersebut:
"Bukannya sekolah tentu memiliki tempat yang lebih baik bagi siswa untuk makan. Seperti ruang kelas, atau aula sekolah?"
"Saya seorang warga negara Malaysia dan muslim. Ini bukan ajaran Islam."
Komentar-komentar tersebut pun menuai respons tegas dari anggota Asosiasi Orangtua dan Guru Sekolah (APT) sempat berselisih atas masalah itu.
Melalui grup Facebook resmi PTA itu, banyak anggotanya meminta pihak sekolah untuk meminta maaf dan menjelaskan bagaimana kejadian seperti itu bisa terjadi.
Sementara yang lainnya mendukung pihak sekolah atas kantin darurat itu, karena kantin sedang direnovasi dan ruang ganti dianggap memadai untuk dijadikan kantin.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pendidikan Malaysia P Kamalanathan pun meminta pihak sekolah Seri Pristana untuk segera memindahkan kantin sementara itu ke tempat yang lebih layak.
"Sekolah diizinkan mendirikan kantin sementara, jika kantin sebenarnya harus ditutup dengan alasan apapun. Tapi kantin sementara itu harus berada di lokasi yang higienis, dengan fasilitas mirip dengan kantin yang sebenarnya," pungkas Kamalanathan. (Tnt/Sss)
Orangtua yang dirahasiakan identitasnya itu memilih untuk beralih ke media sosial dalam menyampaikan keluhannya. Sebab ia mengaku telah menyampaikan keluhan kepada sekolah dan tak ditanggapi. Demikian seperti dimuat TheStar.MY, Rabu (24/7/2013).
"Ketika aku mengunjungi sekolah pada Senin 22 Juli sore, staf sekolah mengatakan kepadaku kantin ditutup karena tidak ada yang akan membersihkannya," ujar orangtua murid itu menirukan ucapan staf sekolah.
"Dia mengatakan jika aku tidak senang dengan kondisi itu, aku harus mengatakannya kepada kepala sekolah, yang ketika saya datang sudah pulang," sambungnya.
Orangtua itu mengatakan dirinya sangat marah, karena orangtua tidak diberitahu kantin sekolah ditutup.
"Aku bekerja lembur selama seminggu terakhir, jadi aku tidak bisa menyiapkan makanan yang tepat untuk putriku. Aku pikir dia bisa membeli makanan di sekolah. Aku pun sempat bertanya-tanya, mengapa ia tidak menghabiskan uang sakunya," paparnya.
Dia menambahkan, "ketika aku bertanya kepada staf sekolah mengapa orangtua tidak diberitahu tentang penutupan (kantin), staf itu menjawab itu (penutupan) adalah hal yang wajar. Kantin akan ditutup selama bulan puasa."
Dia juga mengaku telah memberitahukan hal miris yang dialami murid-murid non-muslim itu kepada orangtua lainnya. Namun mereka menolak untuk menyuarakan hal itu kepada kepala sekolah, karena takut anak-anak mereka akan bermasalah di sekolah.
Padahal kantin darurat yang dikunjunginya saat itu, begitu pengap karena minim jendela dan hanya memiliki 1 ventilator udara.
Dikecam
Setelah foto-foto itu hits di Facebook, ratusan orang pun memberikan komentar pedas. Komentar dari berbagai kalangan itu mengecam tindakan pihak sekolah Seri Pristana, yang mengubah ruangan ganti yang bersebelahan dengan toilet menjadi kantin sementara.
Berikut beberapa petikan komentar pedas tersebut:
"Bukannya sekolah tentu memiliki tempat yang lebih baik bagi siswa untuk makan. Seperti ruang kelas, atau aula sekolah?"
"Saya seorang warga negara Malaysia dan muslim. Ini bukan ajaran Islam."
Komentar-komentar tersebut pun menuai respons tegas dari anggota Asosiasi Orangtua dan Guru Sekolah (APT) sempat berselisih atas masalah itu.
Melalui grup Facebook resmi PTA itu, banyak anggotanya meminta pihak sekolah untuk meminta maaf dan menjelaskan bagaimana kejadian seperti itu bisa terjadi.
Sementara yang lainnya mendukung pihak sekolah atas kantin darurat itu, karena kantin sedang direnovasi dan ruang ganti dianggap memadai untuk dijadikan kantin.
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Pendidikan Malaysia P Kamalanathan pun meminta pihak sekolah Seri Pristana untuk segera memindahkan kantin sementara itu ke tempat yang lebih layak.
"Sekolah diizinkan mendirikan kantin sementara, jika kantin sebenarnya harus ditutup dengan alasan apapun. Tapi kantin sementara itu harus berada di lokasi yang higienis, dengan fasilitas mirip dengan kantin yang sebenarnya," pungkas Kamalanathan. (Tnt/Sss)