Liputan6.com, Canberra: Dukungan Parlemen Australia terhadap Presiden Amerika Serikat George Walker Bush terbelah dua. Penolakan paling keras dilontarkan Senator Bob Brown dan Kerry Nettle. Bob nekat menginterupsi dan mencemooh Bush saat pidato di hadapan anggota Parlemen di Gedung Wakil Rakyat Australia di Canberra, Kamis (23/10). Buntutnya, kedua tokoh oposisi ini dikeluarkan dari ruang sidang dan diskors selama 24 jam.
Tak puas memprotes Bush, Brown dan Nettle kemudian bergabung dengan aksi massa yang berada di luar gedung. Brown dalam orasinya mengecam AS lantaran memilih membuang dana US$ 86 miliar untuk Perang Irak, dibanding menyumbang anak-anak melarat dan putus sekolah di dunia. Untuk menggambarkan kekesalan terhadap Bush, sebagian demonstran mengusung boneka berkepala orang nomor satu Negara Adidaya itu tengah menggiring boneka anjing berwajah Perdana Menteri Australia John Howard. Para demonstran tersebut berkumpul di luar Gedung Parlemen, sehari sebelum Bush tiba di Negeri Kanguru [baca: Bush Tiba di Australia].
Unjuk rasa dilaporkan terjadi di Kedutaan Besar AS di Canberra. Namun, para demonstran tak bisa mendekati gedung lantaran kawasan itu sudah dijaga ketat. Aksi massa sempat ricuh. Sejumlah pengunjuk rasa dipukuli petugas lantaran nekat menerobos barisan aparat. Saat melawat Taman Pemakaman Nasional setempat, rombongan Bush pun tak lepas dari kejaran para demonstran.
Unjuk rasa anti-Bush juga berlangsung di Sidney. Demonstrasi tersebut tidak hanya diikuti warga Australia. Warga AS yang menetap di Australia pun bergabung. Mereka menyatakan malu menjadi warga AS. Serangkaian demonstrasi massa masih terus mengalir sampai Presiden Bush terbang meninggalkan Australia menuju AS, tadi petang.(KEN/Nurul Larasati)
Tak puas memprotes Bush, Brown dan Nettle kemudian bergabung dengan aksi massa yang berada di luar gedung. Brown dalam orasinya mengecam AS lantaran memilih membuang dana US$ 86 miliar untuk Perang Irak, dibanding menyumbang anak-anak melarat dan putus sekolah di dunia. Untuk menggambarkan kekesalan terhadap Bush, sebagian demonstran mengusung boneka berkepala orang nomor satu Negara Adidaya itu tengah menggiring boneka anjing berwajah Perdana Menteri Australia John Howard. Para demonstran tersebut berkumpul di luar Gedung Parlemen, sehari sebelum Bush tiba di Negeri Kanguru [baca: Bush Tiba di Australia].
Unjuk rasa dilaporkan terjadi di Kedutaan Besar AS di Canberra. Namun, para demonstran tak bisa mendekati gedung lantaran kawasan itu sudah dijaga ketat. Aksi massa sempat ricuh. Sejumlah pengunjuk rasa dipukuli petugas lantaran nekat menerobos barisan aparat. Saat melawat Taman Pemakaman Nasional setempat, rombongan Bush pun tak lepas dari kejaran para demonstran.
Unjuk rasa anti-Bush juga berlangsung di Sidney. Demonstrasi tersebut tidak hanya diikuti warga Australia. Warga AS yang menetap di Australia pun bergabung. Mereka menyatakan malu menjadi warga AS. Serangkaian demonstrasi massa masih terus mengalir sampai Presiden Bush terbang meninggalkan Australia menuju AS, tadi petang.(KEN/Nurul Larasati)