Misteri ini belum terpecahkan: di mana keberadaan sebelas batu dari Bulan yang dibawa oleh misi Apollo 11, yang untuk kali pertamanya berhasil mengirim manusia ke permukaan satelit Bumi itu.
Meski pencarian telah makan waktu lebih dari satu dekade, keberadaan batu bulan yang diberikan pada 11 negara bagian AS -- Alabama, Louisiana, Nevada, New York, South Carolina, Texas, Utah, Virginia, Washington, dan Wisconsin, belum juga diketahui sejak 1976.
Pada Rabu 24 Juli, 44 tahun lalu, astronot Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Mike Collins kembali ke Bumi setelah menuntaskan misi mereka di Bulan. Mereka tak datang dengan tangan kosong, namun membawa oleh-oleh material Bulan seberat 22 kilogram, termasuk sampel tanah Bulan dan 50 batu.
Sebagai material geologi pertama yang dibawa langsung dari dunia lain, setiap batu itu secara ilmiah sangat berharga -- bahkan juga debu yang ditemukan di dasar tas para astronot. Jadi, sebuah kehormatan ketika empat bulan setelah misi Apollo 11, Presiden Richard Nixon memutuskan untuk memberikan spesimen kecil -- seberat 0,05 gram untuk 50 negara bagian AS, juga ke teritori lain Negeri Paman Sam, serta 135 negara asing.
Hilang di Luar Negeri
Di AS saja batu bulan belum bisa ditemukan, apalagi di luar AS. Hampir 100 batu bulan yang dihadiahkan AS tak diketahui keberadaannya -- apakah benar-benar hilang atau tak ditemukan oleh pelajar AS, sejarawan, dan mereka yang antusias dengan penjelajahan antariksa -- yang tak kenal lelah melacaknya.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, untuk batu bulan di luar negeri yang bukan lagi properti AS, NASA tak punya tanggung jawab untuk melacaknya.
Sementara, sejumlah batu bulan di 39 negara bagian masih tersimpan dengan baik, di museum, gedung pemerintahan negara bagian, dan arsip.
Beberapa sempat hilang, meski akhirnya ditemukan. Hawaii, salah satunya, batu bulan ditemukan kembali di sebuah almari di ruang eksekutif gedung pemerintahan, batuan bulan Minnesota bercampur dengan artefak militer. Milik Alaska sempat hilang pada 1973, setelah kebakaran melanda museum tempatnya dipamerkan. Dan pada 2010, terungkap batu itu berada di tangan bintang reality show televisi -- yang akhirnya menyerahkannya kembali.
Sensasi 'Bercinta' di Bulan
Ada juga kisah unik terkait batu bulan. Seorang ilmuwan muda yang punya mimpi setinggi langit --orang pertama menginjakkan kaki di Planet Mars atau setidaknya jadi astronot. Namun, reputasinya yang buruk membuat kesempatan untuk mewujudkan itu nyaris nol. Kendati demikian, Thad Roberts --nama pria itu, 'berhasil' merealisasikan imajinasi liarnya: bercinta di Bulan.
Kala itu, tahun 2002, Roberts yang baru berusia 22 tahun bekerja magang di Johnson Space Centre milik Badan Antariksa AS (NASA) di Houston, Texas. Sebuah pencapaian yang luar biasa di masa mudanya.
Seperti pria muda lain yang dimabuk cinta, ia menjanjikan Bulan pada kekasihnya, Tiffany Brooke Fowler -- kala itu 20 tahun, juga magang di NASA. Bedanya, mereka memutuskan untuk mewujudkannya.
Caranya, Roberts, kekasihnya, dan dua rekannya mencuri batuan Bulan yang dibawa pulang enam misi pesawat ulang alik Apollo dari Gedung 31. Yang gila, Roberts dan pasangannya meletakkan batu bulan itu di bawah kasur, lalu bercinta di atasnya. Tak hanya itu, mereka bahkan berencana melego batuan berharga itu di internet.
Aksinya itu harus dibayar mahal. Ia ditangkap biro investigasi federal (FBI) pada 2002 dan diganjar hukuman penjara selama delapan tahun, meski dibebaskan lebih awal tahun pada 2008. Belakangan, Roberts menyesal. "Jangan ulangi kesalahan yang pernah saya lakukan," kata Roberts kepada Life Little Mysteries.
Kisahnya itu lantas dibukukan dengan judul 'Sex on the Moon'. (Ein/Yus)
Meski pencarian telah makan waktu lebih dari satu dekade, keberadaan batu bulan yang diberikan pada 11 negara bagian AS -- Alabama, Louisiana, Nevada, New York, South Carolina, Texas, Utah, Virginia, Washington, dan Wisconsin, belum juga diketahui sejak 1976.
Pada Rabu 24 Juli, 44 tahun lalu, astronot Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Mike Collins kembali ke Bumi setelah menuntaskan misi mereka di Bulan. Mereka tak datang dengan tangan kosong, namun membawa oleh-oleh material Bulan seberat 22 kilogram, termasuk sampel tanah Bulan dan 50 batu.
Sebagai material geologi pertama yang dibawa langsung dari dunia lain, setiap batu itu secara ilmiah sangat berharga -- bahkan juga debu yang ditemukan di dasar tas para astronot. Jadi, sebuah kehormatan ketika empat bulan setelah misi Apollo 11, Presiden Richard Nixon memutuskan untuk memberikan spesimen kecil -- seberat 0,05 gram untuk 50 negara bagian AS, juga ke teritori lain Negeri Paman Sam, serta 135 negara asing.
Hilang di Luar Negeri
Di AS saja batu bulan belum bisa ditemukan, apalagi di luar AS. Hampir 100 batu bulan yang dihadiahkan AS tak diketahui keberadaannya -- apakah benar-benar hilang atau tak ditemukan oleh pelajar AS, sejarawan, dan mereka yang antusias dengan penjelajahan antariksa -- yang tak kenal lelah melacaknya.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, untuk batu bulan di luar negeri yang bukan lagi properti AS, NASA tak punya tanggung jawab untuk melacaknya.
Sementara, sejumlah batu bulan di 39 negara bagian masih tersimpan dengan baik, di museum, gedung pemerintahan negara bagian, dan arsip.
Beberapa sempat hilang, meski akhirnya ditemukan. Hawaii, salah satunya, batu bulan ditemukan kembali di sebuah almari di ruang eksekutif gedung pemerintahan, batuan bulan Minnesota bercampur dengan artefak militer. Milik Alaska sempat hilang pada 1973, setelah kebakaran melanda museum tempatnya dipamerkan. Dan pada 2010, terungkap batu itu berada di tangan bintang reality show televisi -- yang akhirnya menyerahkannya kembali.
Sensasi 'Bercinta' di Bulan
Ada juga kisah unik terkait batu bulan. Seorang ilmuwan muda yang punya mimpi setinggi langit --orang pertama menginjakkan kaki di Planet Mars atau setidaknya jadi astronot. Namun, reputasinya yang buruk membuat kesempatan untuk mewujudkan itu nyaris nol. Kendati demikian, Thad Roberts --nama pria itu, 'berhasil' merealisasikan imajinasi liarnya: bercinta di Bulan.
Kala itu, tahun 2002, Roberts yang baru berusia 22 tahun bekerja magang di Johnson Space Centre milik Badan Antariksa AS (NASA) di Houston, Texas. Sebuah pencapaian yang luar biasa di masa mudanya.
Seperti pria muda lain yang dimabuk cinta, ia menjanjikan Bulan pada kekasihnya, Tiffany Brooke Fowler -- kala itu 20 tahun, juga magang di NASA. Bedanya, mereka memutuskan untuk mewujudkannya.
Caranya, Roberts, kekasihnya, dan dua rekannya mencuri batuan Bulan yang dibawa pulang enam misi pesawat ulang alik Apollo dari Gedung 31. Yang gila, Roberts dan pasangannya meletakkan batu bulan itu di bawah kasur, lalu bercinta di atasnya. Tak hanya itu, mereka bahkan berencana melego batuan berharga itu di internet.
Aksinya itu harus dibayar mahal. Ia ditangkap biro investigasi federal (FBI) pada 2002 dan diganjar hukuman penjara selama delapan tahun, meski dibebaskan lebih awal tahun pada 2008. Belakangan, Roberts menyesal. "Jangan ulangi kesalahan yang pernah saya lakukan," kata Roberts kepada Life Little Mysteries.
Kisahnya itu lantas dibukukan dengan judul 'Sex on the Moon'. (Ein/Yus)