Imbas bentrokan yang terjadi di Mesir pasca-pelengseran mantan pemimpin Mesir Mohammed Moursi, beberapa penerbangan menuju negara tersebut pun dibatalkan. Sementara beberapa penerbangan lainnya memiliki jumlah penumpang sangat sedikit tak seperti biasanya.
"7 Penerbangan ke Mesir telah dibatalkan, dan penerbangan lainnya memiliki jumlah penumpang kurang dari 50 persen, menyusul bentrokan akhir pekan yang menewaskan puluhan orang," kata seorang petugas Bandara Mesir seperti dimuat Zeenews, Selasa (30/7/2013).
Petugas bandara juga mengungkapkan, penumpang dari Yaman, Arab Saudi, Sudan dan Italia serta Suriah dan Lebanon dialihkan ke hari berikutnya menggunakan pesawat lain. Langkah tersebut dilakukan karena jumlah penumpang untuk pesawat maskapai Mesir sangat rendah.
Tidak hanya itu, jumlah penumpang yang datang dari Damaskus dan Beirut juga menurun. Karena warga Suriah yang melarikan diri dari perang harus memiliki visa, menyusul perubahan aturan keamanan Mesir.
"Lebih dari 55 persen kursi untuk penerbangan ke Kairo telah kosong selama 3 hari terakhir," ungkap pejabat yang tak disebutkan identitasnya.
Kekacauan politik yang terjadi selama 2,5 tahun terakhir juga telah merugikan pariwisata di Mesir. Sehingga hal itu berimbas pada melemahnya perekonomian negara.
Pertumpahan darah terjadi di Mesir menyusul keputusan pengadilan untuk menahan mantan Presiden Mohammed Morsi selama 15 hari. Para pendukungnya yang marah menuntut kekuasaan dkembalikan pada Morsi. Sementara penentangnya merayakan penahanannya itu.
Menurut pemberitaan BBC, jumlah korban tewas saat ini berjumlah 100 orang. Dengan korban luka 1.000 orang. (Tnt/Ism)
"7 Penerbangan ke Mesir telah dibatalkan, dan penerbangan lainnya memiliki jumlah penumpang kurang dari 50 persen, menyusul bentrokan akhir pekan yang menewaskan puluhan orang," kata seorang petugas Bandara Mesir seperti dimuat Zeenews, Selasa (30/7/2013).
Petugas bandara juga mengungkapkan, penumpang dari Yaman, Arab Saudi, Sudan dan Italia serta Suriah dan Lebanon dialihkan ke hari berikutnya menggunakan pesawat lain. Langkah tersebut dilakukan karena jumlah penumpang untuk pesawat maskapai Mesir sangat rendah.
Tidak hanya itu, jumlah penumpang yang datang dari Damaskus dan Beirut juga menurun. Karena warga Suriah yang melarikan diri dari perang harus memiliki visa, menyusul perubahan aturan keamanan Mesir.
"Lebih dari 55 persen kursi untuk penerbangan ke Kairo telah kosong selama 3 hari terakhir," ungkap pejabat yang tak disebutkan identitasnya.
Kekacauan politik yang terjadi selama 2,5 tahun terakhir juga telah merugikan pariwisata di Mesir. Sehingga hal itu berimbas pada melemahnya perekonomian negara.
Pertumpahan darah terjadi di Mesir menyusul keputusan pengadilan untuk menahan mantan Presiden Mohammed Morsi selama 15 hari. Para pendukungnya yang marah menuntut kekuasaan dkembalikan pada Morsi. Sementara penentangnya merayakan penahanannya itu.
Menurut pemberitaan BBC, jumlah korban tewas saat ini berjumlah 100 orang. Dengan korban luka 1.000 orang. (Tnt/Ism)