Sukses

Kisah Cinta Sejati Putri Diana: Tergila-gila pada Dokter Pakistan

Diana disebut "tergila-gila" dengan dokter ahli bedah jantung asal Pakistan, Hasnat Khan. Cinta sejatinya?

Diana tak akan pernah menjadi nenek yang menimang  Pangeran George -- putra pasangan Pangeran William-Kate Middleton. Namun, bertepatan dengan gegap gempita kelahiran pewaris tahta ketiga Kerajaan Britania Raya, nama sang putri kembali mengemuka.

Tak hanya soal cucunya yang baru lahir, tapi juga soal kisah cintanya. Dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair, sahabat Diana, Jemima Khan, mengungkap bahwa sang putri "tergila-gila" dengan dokter ahli bedah jantung asal Pakistan, Hasnat Khan.

Diana bahkan mempertimbangkan untuk pindah ke Pakistan demi bisa bersama kekasihnya itu.

Jemima mengatakan, Diana secara rahasia bertemu keluarga Hasnat di Pakistan, mendiskusikan kemungkinan mereka menikah, juga mendapatkan nasihatnya -- selama  kunjungan penggalangan dana ke Lahore.

"Diana ingin tahu apa kesulitan yang telah aku lalui untuk beradaptasi dengan kehidupan di Pakistan," kata Kemima dalam artikel berjudul "The Grandmother Prince George Never Knew" di Vanity Fair, seperti dilansir News.com.au, Kamis 1 Agustus 2013.

"Ia juga bertemu keluarga Hasnat secara diam-diam untuk mendiskusikan kemungkinan ia menikahi kekasihnya," kata Jemima.

Jemima juga mengungkap, betapa putus asanya Diana untuk menarik hati ibu sang dokter. Namun, ibu Hasnat, Naheed Khan, tetap tak setuju menikahkan putrinya dengan seorang perempuan Inggris.

"Bahwa anaknya akan menikahi seorang perempuan Inggris adalah mimpi buruk bagi ibu Pushtun yang konservatif," kata Jemima. Apalagi Hasnat adalah lelaki Pakistan tradisional, juga keluarganya yang konservatif. Mereka benci dengan publisitas.

Tentu saja Diana patah hati. Padahal, dari Hasnat, ia memimpikan bakal punya anak perempuan. Dua buah hatinya dari Charles adalah laki-laki: Pangeran William dan Harry.

Namun, hubungan cinta Diana dengan Hasnat hanya bertahan dua tahun. Sahabat Diana yang lain, Rosa Monckton mengatakan, Hasnat memutuskan hubungan cinta mereka. Tapi, teman yang lain mengatakan, Diana yang ingin putus, karena sakit hati tak kunjung mendapat kepastian Hasnat ingin menikahinya.

Hubungan keduanya berakhir, sekitar waktu pertemuan Diana dengan Dodi Al Fayed. Namun, menurut Rosa, hubungan dengan Dodi dijalalani Diana demi untuk membuat Hasnat cemburu.

Apapun, Diana tak lagi bisa dimintai keterangan soal siapa cinta sejatinya: Dodi atau Hasnat. Ia tewas dalam kecelakaan mobil di Paris, Prancis, 31 Agustus 1997. Bersama Dodi.

Korban Perjodohan

Diana adalah korban dari perjodohan. Saat menikah dengan Pangeran Charles 29 Juni 1981, ia dianggap beruntung, bagai cerita dongeng, di mana seorang guru TK bisa  menikah dengan calon raja. Namun, pernikahannya itu bagai mimpi buruk. Diana makan hati dengan penghianatan suaminya.

Bahkan kematiannya yang tragis justru membuka pintu bagi Charles untuk menikahi pacar lamanya, Camilla Parker-Bowles.

Itu sebabnya Diana dipastikan setuju dengan pilihan putranya, Kate Middleton. "Ia akan gembira, William menikahi gadis pilihannya sendiri," kata Mike Whitlam, sahabat Diana.

Diana juga tak akan mempermasalahkan latar belakang Kate yang dari kalangan rakyat jelata. Tak seperti keluarganya, Spencer yang aristokrat.

Sahabat Diana sekaligus terapisnya, Simone Simmons, mengatakan, meski bukan bangsawan, ada dua kualitas keluarga Middleton yang bakal dikagumi Diana: mental baja dan kerja keras. Namun, yang paling penting bagi Diana, anak-anaknya tak dijodohkan, dan bernasib tragis seperti orangtuanya.

Meski sang ibu telah tiada, sejak awal, William tak bermaksud menyisihkannya.  Ia menggunakan cincin yang pernah dipakai  Diana saat bertunangan dengan Pangeran Charles pada 1981 silam.

Cincin yang bermatakan safir 18 karat dilengkapi berlian kini tersemat di jari manis Kate Middleton. William punya alasan khusus mengapa memakai cincin milik mendiang ibunya untuk mengikat sang pacar.  "Ini cara saya memastikan, ibu saya ikut bergembira dengan pernikahan saya," kata dia, kala itu. (Ein/Yus)