Ribuan pendukung mantan Presiden Mesir Mohammed Morsi kembali unjuk kekuatan di Kairo. Massa pro Morsi menunjukkan dukungannya dengan menggelar salat berjamaah di lapangan terbuka Masjid Rabaa al-Adawiya.
Dalam tayangan Liputan6 SCTV Malam, Kamis (1/8/2013) dengan dipimpin seorang Imam, ribuan pendukung Morsi shalat berjamaah di alun-alun Rabaa al-Adawiya, Kairo. Aksi ini dilakukan setelah militer Mesir mengancam akan mengakhiri demonstrasi dengan pertumpahan darah jika aksi penolakan tetap berlanjut.
Dalam aksi itu, beberapa pendemo membawa poster berisikan dukungan kepada Morsi. Mereka meneriakkan dukungan loyalitas kepada Morsi. Massa juga tidak memperlihatkan rasa khawatir meski segala ancaman sudah disampaikan pihak militer.
Penggulingan Morsi dari kursi Kepresidenan berawal dari kudeta militer, 3 Juli 2013 lalu. Militer menilai Morsi tidak mampu memimpin Mesir. Namun para pendukung bersikeras Morsi tetap memerintah karena sistem pemerintahan yang tengah mereka rancang sesuai dengan kebutuhan rakyat Mesir. Aksi pengulingan Morsi ini mengakibatkan munculnya perseteruan antara pendukung dan penentang Morsi apalagi pihak penentang mendapat dukungan penuh dari militer dan pemerintahan yang berkuasaÂ
Pertumpahan darah sendiri sudah terjadi sejak 27 Juli 2013 lalu. Seratus lebih pendukung Mursi tewas akibat ditembak pihak keamanan. (Luq/Adi)
Dalam tayangan Liputan6 SCTV Malam, Kamis (1/8/2013) dengan dipimpin seorang Imam, ribuan pendukung Morsi shalat berjamaah di alun-alun Rabaa al-Adawiya, Kairo. Aksi ini dilakukan setelah militer Mesir mengancam akan mengakhiri demonstrasi dengan pertumpahan darah jika aksi penolakan tetap berlanjut.
Dalam aksi itu, beberapa pendemo membawa poster berisikan dukungan kepada Morsi. Mereka meneriakkan dukungan loyalitas kepada Morsi. Massa juga tidak memperlihatkan rasa khawatir meski segala ancaman sudah disampaikan pihak militer.
Penggulingan Morsi dari kursi Kepresidenan berawal dari kudeta militer, 3 Juli 2013 lalu. Militer menilai Morsi tidak mampu memimpin Mesir. Namun para pendukung bersikeras Morsi tetap memerintah karena sistem pemerintahan yang tengah mereka rancang sesuai dengan kebutuhan rakyat Mesir. Aksi pengulingan Morsi ini mengakibatkan munculnya perseteruan antara pendukung dan penentang Morsi apalagi pihak penentang mendapat dukungan penuh dari militer dan pemerintahan yang berkuasaÂ
Pertumpahan darah sendiri sudah terjadi sejak 27 Juli 2013 lalu. Seratus lebih pendukung Mursi tewas akibat ditembak pihak keamanan. (Luq/Adi)