Apa yang Anda pikirkan saat mendengar pertandingan adu cepat antara pesawat komersil dan pelari? Jawabannya pasti si pemenang adalah pesawat. Tapi ternyata salah, justru si pelarilah yang memenangkan kompetisi tersebut.
Meski bukan pelari profesional, pria bernama Bryan Habana yang merupakan atlet rugby asal Afrika Selatan itu bertekad memenangkan kompetisi melawan pesawat A380 superjumbo Airbus. Bryan dan pesawat dari maskapai British Airways itu pun beradu cepat dalam jarak 100 meter.
"Ini adalah tantangan berat manusia versus mesin. Setelah A380 berada pada kecepatan penuh, kecepatannya sangat cepat," kata Bryan seperti dimuat News.com.au, Jumat (2/8/2013).
Berbobot 95 kilogram, atlet rugby yang memiliki tinggi 1,8 meter itu tak gentar melawan pesawat A380 British Airways setinggi 24 meter, dengan berat 366 ribu kg dan lebar sayap 80 meter.
Peter Nye, Senior First Officer A380 mengatakan, "Habana cepat tetapi ia bersaing ketat dengan mesin empat Trent 900 Rolls-Royce, di mana masing-masing menghasilkan daya dorong 31752 kg dan akselerasi tinggi."
"Kami mendapati pesawat pada kecepatan 225km per jam, di mana kami kemudian terbang dengan kecepatan 966 km per jam," imbuh Peter.
Dalam rekaman video singkat Bryan versus A380 itu, terlihat masing-masing sempat unggul. Namun akhirnya Bryan berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu. Bryan pun dinyatakan memenangkan kompetisi melawan mesin, Fantastis! (Tnt/Mut)
Meski bukan pelari profesional, pria bernama Bryan Habana yang merupakan atlet rugby asal Afrika Selatan itu bertekad memenangkan kompetisi melawan pesawat A380 superjumbo Airbus. Bryan dan pesawat dari maskapai British Airways itu pun beradu cepat dalam jarak 100 meter.
"Ini adalah tantangan berat manusia versus mesin. Setelah A380 berada pada kecepatan penuh, kecepatannya sangat cepat," kata Bryan seperti dimuat News.com.au, Jumat (2/8/2013).
Berbobot 95 kilogram, atlet rugby yang memiliki tinggi 1,8 meter itu tak gentar melawan pesawat A380 British Airways setinggi 24 meter, dengan berat 366 ribu kg dan lebar sayap 80 meter.
Peter Nye, Senior First Officer A380 mengatakan, "Habana cepat tetapi ia bersaing ketat dengan mesin empat Trent 900 Rolls-Royce, di mana masing-masing menghasilkan daya dorong 31752 kg dan akselerasi tinggi."
"Kami mendapati pesawat pada kecepatan 225km per jam, di mana kami kemudian terbang dengan kecepatan 966 km per jam," imbuh Peter.
Dalam rekaman video singkat Bryan versus A380 itu, terlihat masing-masing sempat unggul. Namun akhirnya Bryan berhasil mencapai garis finish terlebih dahulu. Bryan pun dinyatakan memenangkan kompetisi melawan mesin, Fantastis! (Tnt/Mut)