Sukses

Perayaan Lebaran `Berdarah`, 70 Nyawa Melayang Dalam 1 Jam

Semua serangan terjadi dalam waktu 1 jam. Pasukan keamanan dan Syiah menjadi sasaran favorit bagi pemberontak.

Sekitar 70 orang meregang nyawa, dalam sukacita perayaan akhir Ramadan atau Hari Raya Lebaran Irak. Mereka meninggal dunia karena serangkaian ledakan bom di tempat umum seperti kafe dan pasar.

"Korban tewas dalam serangan hari Sabtu 10 Agustus adalah yang tertinggi sejak 20 Juli, ketika serangan di dua penjara dekat Baghdad ditambah serangan lainnya meninggalkan 71 korban tewas," ujar Walikota Shalal Abdool seperti dimuat News.com.au, yang dilansir Minggu (11/8/2013).

Kekerasan telah meningkat di seluruh Irak sejak tindakan keras oleh pasukan pemerintah pada protes kamp Sunni pada bulan April, dan serangan terhadap warga sipil dan pasukan keamanan terutama selama Ramadan.

Gelombang serangan itu juga telah memicu kekhawatiran terhadap babak baru pertumpahan darah sektarian luas, seperti perang saudara tahun 2006 dan 2007.

Perayaan Lebaran 'berdarah' yang menewaskan banyak orang itu, terjadi ketika seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil sarat bahan peledak ke dalam sebuah daerah perumahan di kota Tuz Khormato. Kota yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah utara ibukota Irak.

"Ledakannya menewaskan 8 orang dan melukai puluhan," kata Walikota Shalal.

Polisi juga mengatakan, sebuah bom mobil meledak di dekat pasar di pinggiran tenggara Bagdad Jisr Diyala sesaat sebelum matahari terbenam. Ledakannya menewaskan 7 orang dan melukai 20 orang.

Juga di tenggara Baghdad, kata para pejabat, sebuah bom mobil meledak di dalam tempat parkir di lingkungan New Baghdad terutama Syiah. Dalam ledakan itu menewaskan 3 orang.

Saif Mousa, pemilik toko sepatu di New Baghdad mengatakan ia sedang duduk di dalam toko ketika ia mendengar ledakan.

"Jendela toko saya hancur dan asap memenuhi seluruh daerah. Saya pergi ke luar toko dan hampir tidak bisa melihat karena asap. Akhirnya, kami memiliki hari yang mengerikan yang seharusnya menyenangkan karena sedang liburan Lebaran," tutur Saif.

Ledakan bom mobil belum berakhir, bom masih meledak di sebuah jalan sibuk di lingkungan Syiah Amil, menewaskan 3 orang dan melukai 14 lainnya.

Di kota suci Syiah Karbala, polisi mengatakan 4 orang tewas dalam serangan bom mobil di dekat sebuah kafe di malam hari. Karbala terletak 80 kilometer sebelah selatan Baghdad.

Menurut keterangan polisi, 4 orang tewas dan 15 luka-luka ketika sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah kafe di kawasan Syiah Baghdad Abu Dashir.

Di Baghdad utara, sebuah bom mobil menghantam sebuah restoran di daerah Syiah Khazimiyah, menewaskan 5 orang dan melukai 14. Polisi juga mengungkapkan ada 5 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah kafe di kawasan barat daya Baghdad Baiyaa.

"6 Orang tewas dan 15 luka-luka dalam ledakan bom mobil di lingkungan Syiah di timur laut Baghdad Shaab," kata para pejabat yang dirahasiakan identitasnya.

Ledakan dari bom mobil juga terjadi di dekat restoran di pinggiran timur laut kota Husseiniyah. Akibatnya 7 orang tewas dan 15 lainnya terluka.

"Ledakan bom mobil di jalan komersial di daerah Dora di Baghdad selatan, menewaskan 5 orang dan melukai 15," sambung pihak berwenang.

Para pejabat polisi mengatakan, semua serangan terjadi dalam waktu 1 jam. Pasukan keamanan dan Syiah menjadi sasaran favorit bagi pemberontak.

Sebelumnya pada Sabtu, 4 orang termasuk 2 anak meninggal dunia ketika sebuah bom meledak di dekat sebuah taman di selatan Baghdad.

Kemudian, sebuah bom mobil meledak di sebuah jalan sibuk di kota Nasiriyah di Irak selatan, menewaskan 4 orang dan melukai 41 lainnya. Nasiriyah adalah sekitar 320 kilometer tenggara Baghdad.

Di kota kaya akan minyak Kirkuk, sebuah bom mobil menghantam dekat sebuah masjid Syiah, menewaskan 1 orang dan melukai 20 lainnya.

Informasi tentang jumlah korban itu telah dikonfirmasi oleh para pejabat medis. Namun mereka menolak untuk menyebutkan identitas, karena merasa tak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.

Sejauh ini, pasukan keamanan Irak telah meningkatkan patroli dan pos-pos pemeriksaan untuk melindungi orang selama perayaan Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan.

Ramadan tahun ini adalah yang paling 'berdarah' sejak tahun 2007, dengan jumlah korban tewas mencapai 671 orang. (Tnt)