Sukses

Perkenalkan.. Larry Si Macan Tutul Jadi-jadian

Larry da Leopard merasakan ada kekuatan khusus setelah dirinya membuat tato hampir di sekujur tubuhnya.

Macan tutul jadi-jadian ini tinggal di Texas, Amerika Serikat. Tapi jangan takut, sebab macan tutul ini hanyalah seorang pria yang bertranformasi menyerupai hewan liar yang memiliki corak totol-totol.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (14/8/2013), pria yang dijuluki Larry da Leopard itu awalnya terobesi menjadi macan tutul. Sehingga ia mentato hampir seluruh bagian tubuhnya dengan corak macan tutul, agar benar-benar menyerupai hewan kesukaannya itu.  

Namun obsesinya telah membuat hubungan percintaannya dengan seorang penata rambut bernama Julia Ruth kandas di tengah jalan. Kendati demikian, Larry justru yakin telah membawanya selangkah lebih dekat untuk menjadi 'Manimal' atau manusia binatang seutuhnya yang memiliki refleks seperti kucing.


Larry dan Kekasihnya Julia


Hubungan cinta putus nyambung Larry dengan wanita berusia 29 tahun itu berlangsung selama 7 tahun. Sang kekasih mengaku saat memutuskan hubungan karena pacarnya yang liar itu kadang-kadang berlaku berlebihan dengan para penggemarnya.

"Kadang-kadang saya pikir dia terlalu ramah dan bersedia untuk menjawab pertanyaan apa pun. Jika kita berkencan, aku ingin dia mengatur beberapa batasan," kata Julia.

Meski demikian, Julia tak pernah malu berada di sekitar pria berusia 40 tahun yang tubuhnya tertutup bintik-bintik dan celana olahraga. Ia malah menyebut kekasihnya pria lucu.

Tidak semua orang bisa menerima kondisi Larry si macan tutul jadi-jadian seperti Julia. Ia tak mempermasalahkan jika seniman tato itu dilarang memasuki restoran dan dituduh sebagai setan.

Dijauhi

Terlahir sebagai pria normal bernama Lance Brieschke, Larry Da Leopard-- nama saat ini-- telah menghiasi setiap jengkal tubuhnya dengan lebih dari seribu corak polkadot untuk menjadi setengah manusia, setengah kucing besar.

Pria berusia 40 tahun itu juga dikenal sebagai sosok popular di Austin, karena berkeliaran di jalan-jalan dengan gaya layaknya macan tutul sungguhan.

Larry pun menyebut dirinya sebagai 'Manimal' --human animal atau setengah manusia setengah hewan-- tidak menyesal atas pilihannya terhadap seni rajam pada tubuh.

Pemilik salon tato bernama Telepathic Tattoo di Austin itu mulai membuat tato macan tutulnya pada usia 20. Lima tahun kemudian, ia mentato wajahnya dengan bintik-bintik khas macan tutul itu.

Larry ingat bahwa ketika orang tuanya pertama kali melihat corak aneh pada tubuhnya, mereka merespons dengan menangis. "Keluarga saya memiliki latar belakang militer dan agama Kristen, sehingga mereka tidak menanggapi tatoku dengan sangat baik," ujarnya.

Selama beberapa dekade berikutnya, hubungan Larry dengan keluarganya sedikit renggang. Ia dijauhi dan merasa sakit hati, karena telah gagal merangkul orang-orang tercintanya untuk menghargai kebebasan berekspresi yang dilakukannya. Ia mulai dijauhi karena 'noda' yang tersebar pada tubuhnya.

"Mereka butuh waktu 10 tahun untuk menerima apa yang kulakukan, sekarang kami memiliki hubungan yang lebih baik. Mereka kini bisa melihat apa yang terbaik bagiku," ujar Larry bahagia.

Menurut pengakuannya, Larry tampak seperti karakter kartun. Namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk memiliki hubungan jangka panjang dan memiliki anak.

Kekuatan Khusus

Larry mengaku tak menyesal dengan pilihan hidupnya saat ini. Meski dirinya terlihat aneh dengan totol-totol pada hampir sekujur tubuhnya. Kendati demikian, ia merasakan ada kekuatan khusus setelah dirinya membuat tato itu.

"Tato macan tutulku telah memberiku kekuatan khusus, seperti melihat dalam gelap, berjalan sangat cepat dan berburu di malam hari," papar Larry.

"Saya bangga dengan tato saya, beberapa orang terlihat seperti saya. Ketika saya melihat ke cermin di pagi hari saya suka apa yang saya lihat," sambungnya dengan bangga.

Dalam usahanya untuk mentato kulitnya di 1.000 tempat, Larry bahkan membuat keputusan menyakitkan untuk mentato bagian-bagian pribadinya. "Saya tidak akan merekomendasikan hal ini untuk semua orang," ungkap Larry yang menyebutkan tato teresbut sakit namun memuaskan baginya.

"Tapi bagi saya seni bernilai rasa sakit," tegasnya.

Setelah menato hampir sekujur tubuhnya, beberapa kali setahun Larry juga menebalkan tato bintik-bintik di wajahnya yang memudar akibat terpapar sinar matahari. Dan karyanya jauh dari kata selesai, karena akan selalu diperbaharui olehnya.

"Saya ingin mendapatkan kelopak mataku ditato juga, tapi aku tidak ingin melakukannya sendiri. Agak sulit untuk tato kelopak mata Anda sendiri," terang Larry. (Tnt/Mut)