Korban tewas yang dilakukan akibat operasi pembersihan oleh militer di basis pendukung Presiden terguling Mohammed Morsi terus bertambah. Kabar terkini, sebanyak 525 orang tewas dan 3.717 lainnya luka-luka.
"Sebanyak 137 orang di antaranya tewas di dekat Masjid Rabaa al-Adawiya, Kairo, 57 di Lapangan Nahda, 29 di Kota Helwan pinggiran Kairo, 198 di beberapa daerah, dan 43 lainnya adalah tentara militer," demikian data yang dirilis Kementerian Kesehatan Mesir, yang dimuat BBC, Kamis (15/8/2013).
Sementara, menurut Ikhwanul Muslimin yang berada di posisi pendukung Morsi, korban tewas mencapai 2.000 orang. Dijelaskan, tidak semua korban tewas dibawa ke rumah sakit, melainkan di masjid. Jadinya masih banyak yang belum terdata Kementerian Kesehatan.
"Sebanyak 300 jasad telah dievakuasi ke Masjid Eman, dekat Kota Nasr, Kairo," demikian pernyataan Ikhwanul Muslimin.
Koresponden BBC di lokasi kejadian, Khaled Ezzelarab melaporkan dirinya melihat sekitar 140 jasad dibawa ke Masjid Eman. "Masjid tersebut terletak di dekat basis pendukung Morsi di Lapangan Rabaa al-Adawiya," jelasnya.
Pemimpin Dunia Berduka
Sejumlah pemimpin dari berbagai dunia berduka atas banyak korban jiwa yang berjatuhan dalam operasi militer terhadap pendukung Morsi. Seperti Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Ini pembantaian yang sangat serius," tegasnya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengecam pertumpahan darah dan kerusuhan di Mesir itu, dan menyebutnya sebagai 'pukulan serius' terhadap upaya rekonsiliasi di Negeri Piramida itu.
"Ini pukulan serius terhadap upaya rekonsiliasi dan harapan rakyat Mesir bagi peralihan ke arah demokrasi dan keterlibatan semua pihak," kata diplomat senior Amerika itu dalam pernyataan yang ia bacakan seperti dimuat Xinhua.
SBY Prihatin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyampaikan keprihatinannya. Ada 6 tweet mengenai Mesir yang ditulis SBY saat tengah malam, pergantian hari Rabu malam ke Kamis dini hari tadi.
"Indonesia juga berharap pemerintah & militer Mesir, serta Ikhwanul Muslimin, berusaha kuat mencegah bertambahnya korban," demikian tweet kedua SBY.
Pada tweet ketiga, SBY menulis, "Penggunaan kekuatan & senjata militer thdp demonstran di Mesir, apalagi berlebihan, bertentangan dgn nilai demokrasi & kemanusiaan."
"Saya berpendapat, meskipun sulit, solusinya haruslah "win-win", didahului dgn penghentian semua aksi kekerasan dari ke 2 belah pihak," tweet SBY selanjutnya.
SBY pun terkenang dengan situasi Tanah Air. "15 th lalu, Indonesia jg mengalami goncangan politik & keamanan. Namun bisa diatasi, krn militer & sipil berkolaborasi utk reformasi."
"Militer Indonesia lakukan reformasi internal & dukung demokrasi; pemimpin politik sipil jg ajak militer utk bersama lakukan perubahan," demikian tweet keenam SBY. (Riz)
Korban Mesir Berdarah Bertambah, 525 Tewas, 3.717 Terluka
Menurut Ikhwanul Muslimin yang berada di posisi pendukung Morsi, korban tewas mencapai 2.000 orang.
Advertisement