Sukses

Terlalu! Perusahaan Wajibkan Karyawannya Pakai Popok

Demi sebuah produktivitas, perusahaan di Honduras memberlakukan aturan yang tak wajar.

Demi sebuah produktivitas, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Honduras memberlakukan aturan tak wajar kepada karyawannya. Yakni mewajibkan pekerjanya memakai popok.

Hal ini dilakukan agar para karyawan tetap produktif dalam bekerja. Selalu siap siaga di tempat kerja tanpa perlu membuang waktu ke toilet. Jika mau pipis, cukup di tempat saja karena sudah pakai popok.

Parahnya lagi, popok yang dipakai karyawan harus dibeli sendiri. Perusahaan asing itu malah tidak memberikan benda yang biasa dipakai bayi dan lansia itu. Alhasil perusahaan tersebut mendapat banyak kecaman dari serikat buruh dan mantan karyawannya.

"Perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems melakukan pelanggaran hak-hak tenaga kerja, karena memaksa karyawannya untuk memakai popok ukuran dewasa agar para pekerjanya tidak ke kamar mandi," kata Sekretaris Jenderal Konfederasi Umum Pekerja Honduras, Daniel Duron, seperti dimuat Oddity Central, Kamis (16/8/2013).

Seorang mantan pekerja Maria Galeano mengungkapkan, selama 7 tahun dia bekerja di sana, para karyawan diharuskan memakai popok karena pihak perusahaan tidak memberikan izin untuk pergi ke kamar mandi.

"Untuk menceritakannya kepada orang lain saja malu bahwa kami bekerja memakai popok. Banyak karyawan yang bisa membuktikannya," ujar Galeano.

Meski demikian, juru bicara Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems, Edgardo Dumas membantah semua tuduhan tersebut. "Itu tidak benar. Ini bisa jadi trik perusahaan lain untuk membajak karyawan kami."

Menindaklanjuti kasus ini, Menteri Tenaga Kerja Honduras Jorge Bogran menyatakan, pihaknya sudah mengutus 30 petugas untuk menginvestigasi kasus ini.

Perusahaan Kyungshin Lear Honduras Electrical Distribution Systems sendiri diketahui mulai beroperasi di Honduras sejak 10 tahun silam. Selama itu, perusahaan tersebut sudah memiliki sekitar 3.500 karyawan. (Riz/Sss)

Video Terkini